Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berkomitmen mempercepat pemerataan guru profesional di seluruh wilayah Bumi Cenderawasih sebagai upaya peningkatan layanan pendidikan bagi seluruh masyarakat demi mewujudkan Papua Cerdas.
Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen di Jayapura, Kamis, mengatakan tantangan pendidikan di Papua masih sangat kompleks karena keterbatasan guru di beberapa daerah, sehingga satu guru terpaksa mengajar beberapa mata pelajaran sekaligus.
"Selain itu, masih ada kepala sekolah yang lebih fokus pada urusan administratif dibanding pembinaan kualitas pembelajaran,"katanya usai membuka kegiatan rapat koordinasi Program Prioritas Kemendikdasi Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Papua 2025.
Menurut Aryoko, kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah perlu membangun sistem pendidikan yang lebih kuat, menyeluruh, dan berkelanjutan.
"Kami Pemprov Papua menyiapkan sejumlah strategi untuk mewujudkan Papua Cerdas," ujarnya.
Dia menjelaskan pertama tentang penguatan kompetensi guru melalui pendekatan spesialisasi dan konteks lokal agar pembelajaran lebih kreatif, kritis, kolaboratif, serta berbasis budaya.
Lalu, integrasi teknologi digital seperti coding dan kecerdasan buatan (AI) dalam kegiatan belajar mengajar untuk mempersiapkan anak Papua menghadapi dunia digital, percepatan pemenuhan guru profesional melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan, khususnya bagi guru honorer di daerah terpencil.
Kemudian, penyiapan kepala sekolah visioner yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran melalui program BCKS 'Papua Hebat',.
Dia menjelaskan penguatan sistem pendukung pendidikan melalui kolaborasi multisektor itu dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
“Transformasi pendidikan merupakan bagian dari visi besar untuk menghadirkan Papua baru yang maju dan harmonis. Kami ingin anak-anak Papua tumbuh menjadi generasi emas yang berkarakter dan membanggakan Indonesia,” katanya.

