Sentani (ANTARA) - Pemkab Jayapura (Pemkab) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, memperkuat ketahanan ideologi masyarakat di tengah derasnya arus digitalisasi yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku generasi muda.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Jayapura Abdul Hamid Tofir di Sentani, Selasa, mengatakan perkembangan teknologi informasi harus diimbangi dengan kemampuan masyarakat menyaring informasi agar tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang bertentangan dengan nilai kebangsaan.
"Arus digital membuka ruang informasi yang luas, namun juga membawa tantangan serius bagi ketahanan ideologi bangsa," katanya.
Menurut Abdul, penguatan ideologi menjadi penting karena banyak konten digital yang tidak sesuai dengan semangat persatuan dan kebhinekaan.
"Kami ingin anak-anak muda Jayapura tetap bangga sebagai bagian dari Indonesia, tanpa kehilangan jati diri di tengah globalisasi," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berkomitmen menggandeng lembaga pendidikan, tokoh agama, dan organisasi kepemudaan untuk menggelar dialog kebangsaan serta pelatihan bela negara.
"Program tersebut diarahkan untuk dinamakan nilai Pancasila, semangat nasionalisme, dan tanggung jawab sosial ruang-ruang publik, termasuk media sosial," katanya lagi.
Menurut dia, pelibatan masyarakat akar rumput menjadi kunci utama dalam menjaga ketahanan ideologi, pendekatan ini tidak hanya formal tetapi juga kultural.
"Kita perlu membangun kesadaran baru bahwa nasionalisme bukan sekedar hafalan, melainkan tindakan nyata dan kehidupan sehari-hari," ujarnya.

