Sentani (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua mengimbau masyarakat di daerah ini untuk senantiasa mewaspadai potensi bencana yang disebabkan cuaca ekstrem.
Sekretaris BPBD Kabupaten Jayapura Lenny Pasulu di Sentani, Senin, mengatakan berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) daerah setempat telah memasuki musim hujan sejak September 2025. Musim hujan diprakirakan berlangsung hingga awal 2026.
"BMKG telah mengeluarkan imbauan sejak September lalu, dan dampaknya masih kita rasakan hingga awal November ini, karena itu kamu tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, maupun gelombang laut tinggi," katanya.
Dia meminta warga menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak membuang sampah sembarangan dan membersihkan saluran air serta sungai, dari sampah atau sedimen yang dapat menghambat aliran air.
"Kami mengharapkan agar masyarakat tetap siaga, karena curah hujan akhir-akhir ini cukup tinggi dan bisa menyebabkan banjir di daerah rendah serta longsor di perbukitan. Untuk daerah pesisir juga perlu mewaspadai potensi gelombang laut tinggi," ujarnya.
Dia menjelaskan warga yang tinggal di wilayah rawan bencana, seperti lereng gunung, bantaran sungai, dan pesisir pantai, harus rajin memantau kondisi lingkungan sekitarnya guna mencegah jatuhnya korban bencana.
"Apabila situasi dinilai berbahaya, masyarakat diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dan melapor kepada aparat desa atau tim BPBD terdekat," katanya.
Pihaknya selalu memantau perkembangan situasi serta memastikan langkah-langkah tanggap darurat berjalan dengan cepat, bila terjadi musibah.
"Kami berharap partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan warga," ujarnya.

