Makassar (ANTARA News) - Jamaah haji asal Papua Barat yang tergabung dalam Kloter 5 Debarkasi Hasanuddin Makassar, pulang ke daerahnya dengan menggunakan Kapal Pelni yakni KM Tidar.
"Yang diberangkatkan dengan Kapal Pelni itu dari Fakfak sebanyak 53 orang, sedangkan sisanya diberangkatkan besok dan ada pula yang memilih menginap di rumah keluarga di Makassar," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Papua Barat Yuliana Laong di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat.
Menurut dia, jamaah haji terpaksa dipulangkan dengan kapal laut karena tidak ada seat pesawat dalam jumlah banyak ke sejumlah daerah di Papua Barat.
Dia mengatakan, selama ini untuk wilayah Fakfak hanya dilayani dengan pesawat berkapasitas kecil seperti Wings. Sementara untuk satu kloter jumlah jamaahnya mencapai 375 orang sudah termasuk petugas pelayanan haji.
"Jadi, sebagian terpaksa dipulangkan dengan kapal laut," katanya.
Mengenai kompensasi atau sisa biaya transpor bagi jamaah haji yang menggunakan kapal laut, dia mengatakan, belum mengetahui pasti, karena masih akan dihitung dan dibahas dalam rapat.
Sementara itu, jamaah haji asal Papua Barat yang tergabung dalam Kloter 5 dijadwalkan tiba di Makassar pada pukul 16.41 Wita, Jumat, namun baru tiba sekitar pukul 18.40 Wita.
Keterlambatan jamaah haji tiba di Asrama Haji Sudiang, Makassar juga dialami jamaah haji Kloter 6 yang merupakan gabungan jamaah haji asal Papua Barat dan dua daerah di Sulsel yakni Kabupaten Gowa dan Kota Palopo.
Kloter 6 dijadwalkan tiba di Makassar pukul 17.41 Wita, namun baru tiba di asrama sekitar pukul 21.00 Wita. Khusus Kloter enam dari 375 orang yang diberangkatkan seorang di antaranya meninggal dunia di tanah suci Mekkah.
(S036/T007)