Timika (Antara Papua) - Biro Kesehatan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) siap mengoperasikan kapal klinik terapung untuk memperkuat cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan warga di wilayah pesisir Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
"Prinsipnya kami siap mengoperasikan fasilitas ini untuk pelayanan masyarakat," kata Kepala Biro Kesehatan LPMAK Yusuf Nugroho kepada Antara di Timika, Senin.
Menyangkut kapan fasilitas ini boleh berlayar? Dia mengatakan, "Kami menunggu izin pimpinan. Kalau menyangkut izin administrasi, kami akan urus."
Ia mengatakan bahwa Biro Kesehatan LPMAK sudah merencanakan jadwal pelayaran kapal klinik terapung LPMAK yang bernama "Mamena". Nama ini berasal dari bahasa Kamoro yang berarti ikan hiu.
"Dengan waktu tersisa tinggal beberapa bulan sampai akhir tahun, paling tidak kami bisa memberikan pelayanan ke kampung-kampung terdekat, seperti Manasari, Otakwa, beberapa kampung di Mimika Tengah, dan Mimika Barat, seperti Amar dan Ipaya. Mudah-mudahan tidak ada halangan. Soal obat-obatan dan tenaga sudah siap," jelas Yusuf.
Menurut dia, Biro Kesehatan LPMAK sudah beberapa kali menggelar rapat koordinasi dengan Dinkes Mimika untuk melakukan operasi bersama kapal klinik terapung tersebut.
Bahkan, Kepala Dinkes Mimika Erens Meokbun sudah menerbitkan SK petugas yang nantinya terlibat dalam pengoperasian kapal klinik terapung milik LPMAK itu.
Petugas yang nanti terlibat, kata Yusuf, terdiri atas dua tenaga dokter, dua perawat, juga tersedia bidan, analis, dan apoteker.
Rapat koordinasi tersebut juga membicarakan soal ketersediaan bahan habis pakai dan obat-obatan.
"Kami mendapat dukungan sepenuhnya dari Pemkab Mimika dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan, pemerataan pelayanan, dan peningkatan kualitas pelayanan," katanya.
Selain melayani masyarakat secara langsung melalui pengobatan dan edukasi kesehatan, kata Yusuf, kru kapal klinik terapung nantinya juga akan melatih dan memberikan pendampingan kepada teman-teman di puskesmas dan pustu sesuai dengan kebutuhan di masing-masing tempat tugas.
Sesuai dengan perencanaan awal, kata dia, kapal klinik terapung ini nantinya juga sesewaktu akan mengajak dokter-dokter spesialis di Timika untuk melakukan pelayanan kesehatan masyarakat di kampung-kampung terpencil.
"Kami akan melakukan pemetaan tentang kondisi kesehatan masyarakat, kebutuhan layanan, dan kasus di kampung-kampung. Setelah itu, kami akan ajak dokter spesialis. Kami akan jadwalkan secara rutin sesuai dengan kebutuhan yang ada di masing-masing kampung," ujar Yusuf.
Ia menegaskan bahwa kapal klinik terapung tersebut bukan berfungsi sebagai ambulans untuk menjemput pasien dari kampung-kampung, melainkan lebih merupakan pelayanan kesehatan terjadwal.
Kapal klinik terapung tersebut memiliki panjang 17 meter dan lebar 8 meter dilengkapi dengan kamar bedah, ruang tunggu pasien, poliklinik, ruang opname, ruang obat, dan ruang dokter.
Fasilitas lain yang tersedia, yaitu peralatan USG dan doppler, peralatan EKG untuk pemeriksaan jantung, peralatan pemeriksaan kimia darah, mikroskop, dan lainnya.
Kapal tersebut dirakit di galangan kapal PT Indo Raya Gresik, Jawa Timur. Kapal ini berbahan aluminium atau logam putih perak ringan yang seluruh materialnya didatangkan dari Australia.
"Untuk pengadaan kapal klinik terapung tersebut, LPMAK menggelontorkan dana puluhan miliar," katanya.
Ia menjelaskan bahwa biaya pembuatan kapal sedikit lebih mahal karena kapal klinik terapung tersebut tidak menggunakan baling-baling, tetapi memakai jet air yang disesuaikan dengan kondisi perairan di wilayah pesisir Mimika yang sangat bergantung pada kondisi pasang surut.
Kapal klinik terapung LPMAK tersebut tiba di Pelabuhan Paumako Timika pada hari Jumat (25/9) setelah menempuh perjalanan hampir 4 bulan dari Gresik, Jawa Timur. (*)
Berita Terkait
Dukcapil Jayapura meraih predikat tertinggi dalam layanan publik
Kamis, 12 Desember 2024 20:08
Ombudsman Papua beri penghargaan kepatuhan pelayanan publik pemerintah
Kamis, 12 Desember 2024 20:08
Disdikbud Biak sediakan pelayanan laporan kekerasan anak "Sagu Papeda"
Kamis, 12 Desember 2024 19:42
Pemprov harap Border Trade Fair Rl-PNG tingkatkan promosi UMKM di Papua
Kamis, 12 Desember 2024 18:03
DJPb: DIPA 2025 Provinsi Papua sebesar Rp7,46 triliun
Kamis, 12 Desember 2024 17:35
Pemkab Supiori sediakan pasar pangan murah kebutuhan Natal
Kamis, 12 Desember 2024 17:03
Kabid Humas Polda: Anggota KKB penembak Bripda Norman tewas akibat luka
Kamis, 12 Desember 2024 14:44
Kabid Humas: Personel Polres Lanny Jaya gugur akibat dianiaya OTK
Kamis, 12 Desember 2024 13:17