Jayapura (Antara Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan Kabupaten Merauke pada April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,66 persen.
"Di Merauke pada April 2016 terjadi deflasi 0,66 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,07 pada MAret 2016 menjadi 127,22 pada April 2016," ujar Kepala BPS Papua JB. Priyono di Jayapura, Senin.
Dijelaskannya, penurunan harga barang dan jasa ditunjukan oleh penurunan angka indeks pada kelompok pengeluaran barang dan jasa, yaitu, kelompok bahan makanan 1,38 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen.
Kelompok kesehatan 1,33 persen, eklompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,08 persen.
"Sedangkan kelompok pengeluaran barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga adalah, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,04 persen, dan kelompok sandang 0,01 persen," kata dia.
Priyono pun menuturkan bahwa penurunan harga yang cukup signifikan mendorong terjadinya deflasi di Merauke antara lain pada komoditi kacang panjang, bensin, cabai rawit, cabai merah, buncis, ketimun, parfum, telur ayam ras, dan lain-lain.
"Sedangkan komoditi yang mengalami kenaikan harga anatra lain, bawang merah, daging ayam ras, daun kemnagi, kangkunh, bayam, mobil, bawang putih, wortel, kol putih, sabun detergen, dan lain-lain.
Disebutkannya juga bahwa dari 82 kota IHK tercatat lima kota mengalami inflasi dan 77 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan (0,45 persen) dan deflasi terbesar di Sibolga (1,79 persen). (*)

