Jayapura (Antara Papua) - General Manager Telkom Wilayah Papua Agus Yudha Basuki mengungkapkan bahwa pengguna @wifi.id di Jayapura, Provinsi Papua, merupakan yang tertinggi di kawasan Indonesia Timur.
"Detail saya belum lihat datanya, hanya kalau dibandingkan dengan Telkom di kawasan timur Indonesia, pendapatan @wifi.id di Jayapura termasuk yang tertinggi," ujarnya di Jayapura, Minggu.
"Ini mengindikasikan penggunaan internet melaui fasilitas yang kita pasang di publik itu lebih banyak dibandingkan Witel yang lain. Kita juga pernah dapat award untuk @wifi.id," sambungnya.
Ditambahkannya, pertumbuhan pemakaian layanan "wifi corner" yang menggunakan akses @wifi.id di Papua meningkat secara drastis.
"Kalau dari pendapatan luar biasa, animo masyarakat bagus, dan bisa melampaui target. Pertumbuhan, target pendapatan itu tertinggi secara nasional, dan pertumbuhan bulan ke bulan itu juga tertinggi," kata dia.
Dijelaskannya, "Wifi corner" Telkom sekarang sudah ada di beberapa tempat, dan Telkom pun akan terus membangun lagi, seperti di taman Mandiri, Taman Gramedia, Sarmi.
"Tapi kita masih perlu dukungan anggaran juga dari pusat untuk membangun venue. Kita juga sudah bicara dengan beberapa pihak untuk bekeja sama, seperti dengan Dinas Tata Kota Jayapura," ujarnya lagi.
Ia menyebut tahun lalu baru ada lima "wifi corner", yaitu di Abepura, Jl Ahmad Yani, Jl. Koti, Base-G dan Uncen. Kini sudah bertambah di Sentani, Waena, Dok V, Timika, dan dua di Merauke.
Agus pun mengaku bahwa pertumbuhan pemakai "wifi corner" jauh melampaui target yang ditetapkan, namun ia mengakui bahwa Telkom masih merasa perlu meningkatkan layanannya ke konsumen.
"Ini tidak kita bayangkan sebelumnya, ternyata Papua pertumbuhan pamakaian `wifi` sangat tinggi sekali, cuma kemampuan kita mengirim data itu yang perlu kita tingkatkan," ucapnya.
Ia menegaskan, dalam menghadirkan layanan data tersebut, Telkom tidak hanya mempertimbangkan faktor bisnis semata, melainkan ada tujuan yang lebih besar dibalik hal tersebut.
"Tujuannya untuk mencerdaskan bangsa dan mempererat NKRI, karena sekarang tidak punya internet bagaiaman dia bisa belajar dengan baik," ujarnya lagi. (*)