Timika (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, mempersiapkan pemekaran dua distrik atau kecamatan di daerah itu pada 2017 ini.
Kepala Bagian Pemerintahan Setkab Mimika, Ronny S. Marjen di Timika, Kamis, mengatakan, Pemkab Mimika sudah harus melakukan pemekaran yang bertujuan untuk memperpendek rentang kendali dan pelayanan.
"Saya kita selama ini kita memekarkan dengan alasan yang jelas sehingga saat ini di Mimika yang dengan wilayah yang luas baru hanya terdapat 18 distrik dibandingkan dengan bebrapa kabupaten tetangga. Untuk itu perlu dimekarkan dua distrik ini," katanya.
Dua distrik yang rencananya dimekarkan masing-masing di wilayah pesisir pantai, yaitu di Manasari yang saat ini berada di Distrik Mimika Timur Jauh dan Singa yang saat ini berada di wilayah pelayanan distrik Tembagapura.
Ia mengatakan, selama ini banyak masyarakat yang datang dari kampung-kampung di wilayah itu datang meminta pemekaran distrik. Namun ditolak karena pemekaran kampung baru untuk mendapat dana desa.
"Untuk di dua tempat yang kita rencanakan itu memang harus ada pemekaran karena daerahnya cukup sulit dan dengan medan yang berat," katanya.
Masyarakat Kampung Singa yang berada di wilayah pegunungan selama ini memang merasa kesulitan untuk mengakses pelayanan umum dengan harus menempuh perjalanan menyusuri gunung dan lembah hingga sampai ke Tembagapura sebagai pusat distrik.
Sedangkan Manasari sebagai daerah yang berada di pesisir pantai juga sama. Masyarakat harus menempuh perjalanan jauh untuk menjangkau pusat distrik yang juga memakan biaya yang tidak sedikit.
Selain itu, menurut Ronny, dengan dimekarkan menjadi distrik baru maka pelayanan di daerah itu akan semakin meningkat dengan dibangunnya Puskesmas atau SMP sehingga masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan dan pendidikan yang layak.
Kini Pemkab Mimika sudah melakukan verifikasi data yang mencakup syarat administratif dan syarat teknis yang terkait. (*)
