Jayapura (Antara Papua) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Informasi yang diterima Antara dari penyelenggara kunjungan, dalam kunjungan kerja di Tanah Papua, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bertolak dari Jayapura menuju Wamena pada Minggu (13/8).
Ketika tiba di Wamena, Menteri Yohana langsung mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Wamena.
Kepala lapas Wamena Klas II B, Yusak Bin Sabetu mengajak Menteri Yohana menelusuri sejumlah area Lapas yang dihuni oleh 99 narapidana, dua diantaranya adalah perempuan.
Di Lapas Wamena, Menteri Yohana memeriksa ruang tahanan perempuan dan bertemu dua narapidana perempuan yang sedang menjalani masa tahanan dengan kasus pidana narkoba dan penganiayaan.
Kesempatan tersebut digunakan Menteri Yohana untuk berdialog dan memastikan tidak terjadi kekerasan pada narapidana perempuan.
"Kedatangan saya di sini untuk memastikan bahwa tidak ada tindak kekerasan yang terjadi pada penghuni Lapas perempuan," ujarnya.
Dia mengatakan, mereka (narapidana) juga harus tetap berhubungan dengan keluarganya karena mereka tetap memiliki hak.
"Para petugas dan kepala Lapas tolong jaga hak-hak mereka tetap terpenuhi," ujar Yohana Yembise.
Ketika berdialog dengan Menteri Yohana, para narapidana perempuan menyampaikan kondisi mereka selama di Lapas dan harapannya agar mendapat perhatian khususnya masalah pemberdayaan selama menjalani masa tahanan.
Dengan demikian, mereka memiliki keterampilan dan tetap berdaya. Mereka mengharapkan Kemen PPPA dapat memberikan bantuan berupa mesin jahit dan beberapa peralatan masak.
"Kami akan perhatikan kebutuhan para perempuan di Lapas Wamena. Kami tetap berdayakan perempuan meski mereka sedang menjalani masa tahanan," ujarnya.
"Kami akan memprioritaskan Lapas ini mengingat kondisi beberapa tempat yang belum maksimal ditambah lagi di Wamena tidak ada Lapas khusus perempuan. Saya akan berkoordinasi langsung dengan menteri terkait untuk dapat membantu pengadaan sarana dan prasarana yang lebih layak di Lapas ini," ujarnya. ( )