Timika (Antaranews Papua) - Tim Satgas Terpadu Kemanusiaan untuk Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, masih terus melakukan pendataan dan penanganan penderita gizi buruk dan campak di wilayah Agats.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal yang dihubungi dari Timika, Selasa, mengatakan tim yang melibatkan Polri, TNI, Kementerian Kesehatan, Pemkab Asmat dan unsur terkait itu masih terus melakukan pelayanan kesehatan di Asmat hingga kondisi para pasien benar-benar pulih kembali.
"Sampai sekarang bantuan obat-obatan dan bahan makan masih terus berdatangan ke Asmat dari berbagai instansi dan swasta yang ada di Provinsi Papua maupun dari luar Papua," ujar Kombes Kamal.
Berdasarkan data yang diterima dari Tim Satgas Kemanusiaan Asmat, hingga Selasa ini jumlah pasien rawat inap di Asmat masih tersisa 26 orang, 19 orang di antaranya dirawat di RSUD Asmat dan tujuh pasien di rawat di Aula Gereja Protestan Indonesia (GPI) Asmat.
Lima pasien yang masih rawat inap di RSUD Asmat didiagnosa terserang campak, 10 orang mengalami gizi buruk dan diare, serta empat orang mengalami demam.
Adapun tujuh pasien yang dirawat di Aula GPI seluruhnya mengalami gizi buruk.
Sebelumnya, jumlah pasien yang dirawat di Aula GPI sebanyak 47 orang.
Sebanyak 40 orang di antaranya telah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing pada Selasa pagi menggunakan perahu motor milik Pemkab Asmat dengan membawa serta bahan kebutuhan pokok.
Sementara itu Tim Satgas Terpadu Kemanusiaan yang bertugas di Distrik Suru-suru juga terus memberikan pelayanan kepada warga, terutama anak-anak yang sakit. Di wilayah itu terdapat 42 anak dari empat kampung sudah mendapatkan vaksinasi campak oleh Tim Satgas Kemanusiaan.
Hal serupa dilakukan oleh Tim Satgas Terpadu Kemanusiaan yang bertugas di Distrik Ayib.
Sebanyak delapan orang tim yang terdiri atas dua dokter umum, empat perawat dan petugas lainnya sejak Minggu (28/1) hingga Senin (29/1) memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat bertempat di Puskesmas Comoro Distrik Ayib.
Total terdapat 13 balita yang mendapatkan pengobatan dan perawatan karena terindikasi terserang campak.
Dari jumlah itu, tujuh balita harus menjalani rawat inap dan enam lainnya hanya rawat jalan.
Tim yang sama juga melanjutkan pelayanan di Kampung Sato Yod, Distrik Ayip dengan memberikan vaksinasi campak kepada 31 balita serta membagi makanan atau asupan tambahan kepada ibu hamil dan para balita. (*)