Timika (Antaranews Papua) - Pejabat imigrasi di Kantor Imigrasi Kelas II Tembagapura menyatakan dokumen keimigrasian penumpang dan awak kapal pesiar berbendera Inggris La Familia yang berlabuh di perairan Paumako, Distrik Mimka Timur, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, sudah lengkap.
"Petugas kami sudah melakukan pemeriksaan, dan tidak ada masalah. Tujuan mereka hanya untuk berwisata," kata Kepala Kantor Imigrasi Tembagapura Jesaja Samuel Enock, ketika dikonfirmsi terkait dokumen keimigrasian penumpang dan awak kapal pesiar itu, di Timika, Kamis.
Samuel mengatakan kapal pesiar tersebut diawaki 14 orang berkewarganegaraan asing yaitu 12 orang berkewarganegaraan Inggris dan dua orang masing-masing berkewarganegaraan Selandia Baru dan Filipina.
Adapun penumpang kapal tersebut sebanyak tujuh orang, enam orang diantaranya berkewaganegaraan Rusia dan seorang lainnya berkewarganegaraan Inggris.
Kapal pesiar La Familia berlabuh di perairan Paumako Mimika Timur sejak Selasa (6/2), setelah sebelumnya mengunjungi Bali dan Kepulauan Raja Ampat Provinsi Papua Barat.
"Pintu masuk pertama di Bali. Di sana sudah dilakukan pengecekan semua dokumen keimigrasian, Bea Cukai, Karantina dan lainnya. Mereka berlabuh di Paumako Timika karena para wisatawan yang menumpang kapal itu hendak mengunjungi obyek-obyek wisata di Kabupaten Asmat," jelas Samuel.
Keberadaan kapal pesiar La Familia itu di perairan Paumako Timika hingga Kamis ini dan selanjutnya melakukan perjalanan wisata ke tempat lain.
"Hari ini sudah keluar dari Paumako. Kami tidak tahu rencana mereka selanjutnya ke mana," kata Samuel.
Jajaran Kantor Imgirasi Tembagapura juga mengapresiasi semakin tingginya arus kunjungan wisatawan asing ke Timika untuk tujuan pendakian ke Puncak Cartensz, salah satu dari tujuh puncak tertinggi dunia yang berada di wilayah Papua.
Samuel berharap para wisatawan asing yang mendaki Puncak Cartensz tersebut juga menjadi agen penyebarluasan informasi tentang keindahan alam Papua kepada dunia internasional.
"Harapan kami bahwa seluruh kegiatan mereka dilakukan sesuai peruntukannya yaitu untuk berwisata. Tentu mereka akan membawa cerita tentang keindahan alam Papua itu ke orang-orang lain yang ada di negara mereka," tutur Samuel.
Sejauh ini, katanya, kerja sama dengan sejumlah agen perjalanan wisata baik di Jakarta, Manado maupun di Timika untuk mendatangkan para pendaki asing ke Puncak Cartensz sudah terjalin baik.
Agar seluruh aktivitas pendakian ke Puncak Cartensz semakin lancar maka perlu dikoordinasi secara baik dengan berbagai pihak terkait seperti TNI, Polri, Imigrasi, Bea Cukai, Perhubungan, Pariwisata dan pihak rumah sakit setempat.
"Tidak pernah ada maksud dari kami untuk menghambat aktivitas mereka, hanya saja semua aturan harus dipatuhi sehingga perjalanan atau kegiatan wisata itu tidak mengalami hambatan," jelasnya. (*)