Jayapura (Antaranews Papua) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Papua, Aloysius Giyai melepas tim enumerator/pendamping elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat di masing-masing puskesmas yang ada pada 28 kabupaten dan satu kota di provinsi tersebut.
Pelepasan itu berlangsung disela-sela apel pagi di halaman Kantor Dinkes Papua, Selasa.
"Saya hari ini melepas tim ini dengan tujuannya untuk mendapatkan data valid, data balita dan ibu hamil. Data yang diambil adalah nama dan alamat supaya kita mudah mengetahui masalah gizi kurang, gizi buruk, serta ibu hamil, dan kekurangan kekurangan energi kalori (KEK)," jelasnya.
Tapi, lanjut dia juga mendata sejauh mana pemberian gizi pada ibu hamil, pemberian tablet gizi pada remaja putri serta pemberian vitamin A pada balita umur enam bulan sampai sembilan bulan
Selanjutnya, tambahnya bagaimana pemberian makanan pada ibu hamil dan balita kurus. Sasarannya adalah pengelolaan program gizi di dinas kesehatan kabupaten/kota dan masing-masing puskesmas di kabupaten/kota.
"Jadi mereka tidak turun di masyarakat karena sampel masyarakat sudah diambil oleh riset kesehatan dasar masyarakat dari Kementerian Kesehatan salah satunya adalah masalah gizi masyarakat," ujarnya.
Selain itu, diharapkan pendamping dan petugas dapat melakukan sosialisasi software sekaligus mengajarkan kepada pengelola program gizi masyarakat di dinas kesehatan kabupaten tentang cara memasukkan data atau menginput data ke dalam elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat
"Kalau seperti ini kita kan tahu dan kita bisa programkan sesuai dengan kebutuhan gizi, tidak lari atau menyimpan, sesuai dengan data ril di lapangan sehingga kita mau intervensi keluarga yang mana sudah jelas, apakah memang gizi buruk atau gizi kurang, ataukah gizinya sudah sedang," jelasnya.
Tim juga diharapkan menghasilkan data yang valid sesuai dengan data lapangan tapi juga data yang spesifik punya sumber, akuntabel, realitis dan trianal. "Jadi data yang terukur spesifik dan tepat sasaran," ujarnya.
Menurut dia, waktu penempatan masing-masing anggota tim bervariasi ada yang dua minggu, ada yang 40 hari tergantung jumlah puskesmasnya. Masing-masing tenaga akan bertugas di sekitar 270 sampai 290 puskesmas yang ada di kabupaten/kota di Papua.
"Ada satu tim yang bertugas didua puskesmas, satu puskesmas bahkan ada yang sampai empat puskesmas," lanjutnya.
Ia menambahkan, ada 140 orang tenaga enumerator/pendamping elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat yang direkrut lalu ditugaskan untuk melakukan pendataan. Mereka direkrut dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih (FKM Uncen) jurusan gizi dan Poltekes Kemenkes Jayapura jurusan gizi.