Biak (ANTARA News Papua) - Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengajak semua elemen warga melakukan gerakan serentak kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue di lingkungan rumah.
Kepala bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit Dinas Kesehatan Biak Ruslan Epid di Biak, Senin mengatakan gerakan serentak fokus ke titik sasaran yaitu air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah seperti bak kamar mandi/toilet,tempat penampungan air, air jebakan semua (kaki meja), air pembuangan kulkas.
"Warga agar memperhatikan tempat minum burung (yang jarang diganti), pot bunga, dispenser air minum (wadah limpahan airnya) dan barang bekas di sekitar rumah seperti ban, kaleng,tempurung kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu dan semua tempat yang bisa menampung air," kata Ruslan Epid.
Ruslan mengajak warga Biak untuk memastikan rumah sekitar permukiman warga tidak ada jentik nyamuk.
Karena satu jentik betina, maka dalam waktu 12 hingga 14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa dan satu nyamuk betina dewasa sekali bertelur sama dengan 400-900 butir telur.
Sedangkan dalam hidupnya selama satu bulan, nyamuk betina dewasa bertelur lebih kurang empat kali.
"Jadi satu nyamuk dewasa empat kali bertelur dikalikan 500 telur sama dengan 2.000 telur," ujarnya.
Ruslan mengingatkan jam aktif nyamuk Aedes Agypti dan Aedes Albopictus di waktu pagi jam 09.00- 10.00 serta waktu sore hari jam 15.00-17.00 waktu setempat.
Ia mengimbau warga Biak Numfor memakai selalu lotion anti nyamuk terutama anak-anak pada pagi sebelum berangkat sekolah atau sore hari saat bermain.
"Jangan salah sasaran dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk, bukan memotong pohon, bersih-bersih? rumput, menata bunga, dan lain sebagainya karena karena jentik tidak bersarang di rerumputan," ujarnya.
Berdasarkan data hingga 2019 kasus bebam berdarah di Kabupaten Biak Numfor sebanyak 25 kasus, dua diantaranya meninggal dunia.

