Jayapura (ANTARA) - USAID bersama Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak serta Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Papua menggelar jalan santai memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap 8 Maret tiap tahunnya.
Lisa Noor Humaidah Manajer Program Teknik USAID, di Jayapura, Jumat, mengatakan peringatan itu ditetapkan oleh PBB pada Desember 1977 untuk memperjuangkan hak-hak perempuan yang setara dan mewujudkan perdamaian dunia.
"Tema kampanye tahun ini secara global adalah 'balanceforbetter' atau terjemahan bebas berarti setara lebih baik," katanya.
Menurut Lisa, data Indeks Pembangunan Gender (IPG) tahun 2016 menunjukkan angka Provinsi Papua terendah dari provinsi-provinsi lain di Indonesia yaitu 78,52 sedangkan angka IPG tingkat nasional adalah 90,82.
"Penelitian lain menunjukkan tingginya angka kekerasan berbasis gender termasuk kekerasan seksual, fisik, psikis dan juga rendahnya akses dan pemenuhan hak-hak mendasar seperti kesehatan, pendidikan di mana
hal ini menjadi tantangan bagi perempuan untuk mengekspresikan kemampuan dirinya," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa pada 8 Maret 2019, DP3AKB Provinsi Papua dengan dukungan USAID Bersama, program pencegahan dan pengurangan kekerasan berbasis gender di Indonesia Timur menyelenggarakan jalan santai dalam rangka untuk terus mengkampanyekan dan mendorong pemenuhan hak-hak perempuan Papua untuk setara, maju dan bebas dari tindak kekerasan.
"Tugas DP3AKB sebagai 'leading sector' pemerintah untuk pemenuhan perlindungan dan pemberdayaan perempuan tidak mudah, diperlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk bekerja sama meningkatkan upaya untuk pemenuhan hak-hak mendasar perempuan," katanya.
Dia menambahkan, hal itu dilakukan agar kaum hawa ini dapat maju dan setara serta memiliki kesempatan yang sama sebab, memang sudah waktunya perempuan Papua maju dan setara.