Nunukan (ANTARA) - Seorang warga negara Indonesia (WNI) atas nama Stephen Tolok (37) asal Nusa Tenggara Timur ditemukan tewas tanpa kepala di sebuah kolam pada sebuah perladangan kelapa sawit tepatnya di Felda Shabat 41 Lahad Datu Negeri Sabah Malaysia.
Penemuan mayat lelaki tanpa kepala ini dibenarkan Kepala Polis Lahad Datu ACP Nasri Mansor yang disampaikan kepada Konsulat RI di Tawau.
Konsul RI Tawau, Sulistijo Djati Ismoyo melalui Konsul Penerangan, Sosial Budaya, Firma Agustina, Minggu, 19 Mei 2019 menyatakan benar seorang WNI yang bekerja di Felda Sahabat 43 dan tinggal di Kongsi Kembara Sakti ditemukan tewas tanpa kepala.
“Benar ada WNI bernama Stephen Tolok asal NTT yang ditemukan tewas di Felda Sahabat 41 Lahad Datu,” aku Firma melalui sambungan Whatsapp.
Sesuai laporan polisi yang diterima, Minggu, 19 Mei 2019 menyebutkan, seorang lelaki bernama Mohd Said bin Sigirah (38) asal Bajau melaporkan kejadian yang menimpa korban pada 17 Mei 2019.
Berdasarkan laporan polisi Nomor: Tambisan/000083/19
Lahad Datu/JP/SDR/00010/19 sekira pukul 08.21 waktu setempat.
Korban dengan nomor paspor AT 688610 diduga dimangsa buaya saat menjala ikan pada kolam di ladang Felda Sahabat 41 Lahad Datu pada 17 Mei 2019.
Hal ini diketahui dari rekannya bernama Ganing bin Massida berangkat menjala ikan pada 16 Mei 2019. Dimana pada haru itu korban dimangsa buaya di kolam itu.
Setelah aparat kepolisian Lahad Datu mendapatkan laporan langsung melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban dalam kondisi tercabik-cabik dengan beberapa anggota tubuh hilang pada 17 Mei 2019 sekira pukul 06.15 waktu setempat atau pukul 18.15 wita.
Hasil pemeriksaan aparat kepolisian negara itu, WNI asal NTT ini ditemukan tanpa kepala dan tangan kanan hilang.
Selain itu, pada tubuh korban ditemukan pula bekas gigitan di kaki dan paha. Sedangkan lengan kanan lepas hingga tulang rusuk.
Kronologis kejadian, korban bersama rekannya menjala ikan di kolam tadahan Kilang Sahabat 41 Kampung Kembara Sakti.
Pada saat sedang menjala, korban tiba-tiba diterkam buaya pada kakai kanan dan diseret hingga jatuh ke air.
Ketika itu, korban sempat minta tolong kepada rekannya hingga tenggelam ke dalam air, cerita Ganing bin Massida.
Pasca kejadian itu, Ganing mengaku, langsung pulang ke kongsi tempat tinggalnya untuk minta bantuan kepada pekerja lain.
Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan tak jauh dari kongsinya dengan kondisi tubuh tak utuh lagi.
Jasad korban diketahui oleh istri dan keluarganya dari celana dan baju yang dikenakannya.