Jayapura (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta pemerintah Provinsi Papua segera membentuk badan pengelola komplek Stadion Papua Bangkit usai digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.
"Badan seperti PPK GBK (Gelora Bung Karno) begitu, agar bisa mengelola komplek olahraga ini secara profesional," kata Imam di sela pertemuan dengan pemerintah provinsi dan daerah Papua di Jayapura, Jumat.
Stadion Papua Bangkit di Sentani, Kabupaten Jayapura, memiliki luas 71.697 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 13 hektar. Stadion ini mempunyai kapasitas 40 ribu tempat duduk.
Di komplek stadion memang baru satu lokasi pertandingan yang tuntas pembangunannya. Namun, saat ini ada dua venue besar yang dibangun yaitu Istora Papua dan kolam akuatik yang standardnya sama dengan venue Gelora Bung Karno.
Menpora mengharapkan, tempat pertandingan yang ada tidak terbengkalai karena Stadion Papua Bangkit menjadi role model untuk daerah lain atau bahkan menjadi ikon olahraga internasional seperti GBK di Jakarta.
"Ini adalah sebuah ikon internasional. Jadi harus dikelola dengan baik. Datangkan banyak kejuaraan internasional di sini," kata pria kelahiran Bangkalan, Madura, itu.
Istora Papua diklaim lebih besar dari Istora Senayan Jakarta di mana lapangan bulu tangkisnya memiliki delapan lapangan dan bola voli memiliki enam lapangan. Namun, jumlah tempat duduk hanya 3.700, sedangkan Istora Senayan lebih dari 8.000 tempat duduk.
"Istora ini bisa multifungsi seperti Istora Senayan. Bisa untuk pertandingan, konser atau bahkan untuk acara keagamaan," kata Anggoro, Kepala Satuan Kerja Pengembangan Pelaksanaan Penataan Bangunan Strategi 3 Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).
Sedangkan kolam akuatik dibangun sesuai dengan standard internasional dan hampir sama dengan kolam GBK termasuk panel dan perangkat pendukungnya. Dan yang membedakan hanya jumlah kolam yaitu tiga sedangkan yang di Jakarta empat kolam.
"Perawatan harus menjadi fokus setelah diserahkan ke pemerintah provinsi karena anggaran yang dibutuhkan tiap bulan besar. Antara Rp500-600 juta. Jadi harus ada subsidi silang dari Istora atau Stadion Papua Bangkit," kata Anggoro.
Berita Terkait
Stadion Lukas Enembe ikon baru olahraga di Papua
Sabtu, 24 Oktober 2020 12:33
PP klaim Stadion Lukas Enembe termegah setelah GBK
Sabtu, 24 Oktober 2020 3:07
Stadion Papua Bangkit segera berganti nama pada 20 Oktober
Kamis, 17 September 2020 15:09
Menpora akan undang timnas Indonesia jajal Stadion Papua Bangkit
Jumat, 14 Februari 2020 3:17
Menpora minta media gaungkan PON XX Papua
Jumat, 14 Februari 2020 3:15
Menpora Zainudin Amali tawarkan Stadion Papua Bangkit untuk event internasional
Jumat, 14 Februari 2020 1:00
Tinjau kesiapan PON 2020, Menpora Zainudin Amali sambangi Stadion Papua Bangkit
Jumat, 14 Februari 2020 0:40
Disorda:Stadion Papua Bangkit masuk nominasi terbaik 2019
Kamis, 13 Februari 2020 3:48