Jayapura (ANTARA) - Tokoh agama Islam dari Kabupaten Keerom, Papua KH Nursalim Ar Roji mengimbau seluruh warga yang ada di daerah itu untuk bersama-sama mewaspadai radikalisme dan separatisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
"Kepada seluruh warga di Keerom, umat muslim dan juga non muslim untuk membentengi diri dan negeri ini dengan ajaran agama yang baik dan benar, sehingga tidak terpapar aliran atau paham radikalisme dan separatisme," katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Senin.
Sebagaimana diketahui oleh semua pihak, kata dia, beberapa waktu lalu ada kelompok yang diduga radikal masuk ke Kabupaten Keerom dan membuat kegaduhan hingga di pinggiran Kota Jayapura.
"Karena itu saya selaku tokoh lintas agama, juga berharap kepada pihak keamanan, TNI dan Polri untuk bersikap tegas kepada kelompok radikal atau kelomp[ok manapun yang mempunyai ideologi bertentangan degan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI, ini wajib untuk ditindak tegas," katanya.
Dengan mengambil tindakan tegas, Nursalim yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Keerom, maka para penganut paham radikal, separatisme ataupun para kelompok yang berseberangan dengan kebijakan negara yang ingin memecah umat atau warga segera ditangkal ataupun dibasmi.
"Jika hal ini tidak segera disikapi, maka bukan tidak mungkin para penganut radikalisme, separatisme atau yang bertolak belakang dengan negara, akan memecah belah umat dan warga yang ada di Papua dan Keerom khususnya," katanya.
Menyikapi isu 1 Desember ini, KH Nursalim juga meminta masyarakat agar tidak perlu panik atau khawatir yang berlebihan, karena tentunya aparat keamanan TNI dan Polri akan bekerja sesuai dengan tupoksinya, memastikan kenyamanan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
"Saya kira isu 1 Desember tidak perlu ditanggapi berlebihan, hari itu sudah tidak penting lagi bagi masyarakat Indonesia, dimana kedaulatan NKRI sudah benar-benar harga mati dan Papua adalah Indonesia," katanya.
Apalagi, kata dia, masyarakat Papua sudah hidup berdampingan, penuh rasa kasih sayang terhadap siapapun dengan tidak memandang latar belakang, apapun orangnya, sukunya, agamanya dan budayanya.
"Jika sudah tinggal di Papua tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Jangan sampai ada kelompok tertentu yang ingin membuat kegaduhan atau gerakan tambahan, tentu harus ditindak, jangan sampai menjadikan duri dalam daging atau api dalam sekam," katanya.
Berita Terkait
Tokoh Agama: HUT Pekabaran Injil di Keerom kental nuansa toleransi beragama
Senin, 5 Februari 2024 13:09
Satgas TNI Yonif 131 berikan cendera mata tokoh adat perbatasan
Senin, 29 November 2021 4:26
Pemkab Keerom gandeng tokoh agama sukseskan Pilkada serentak sehat
Selasa, 13 Oktober 2020 7:05
Tokoh masyarakat imbau warga Keerom jaga situasi kondusif kamtibmas
Kamis, 6 Agustus 2020 20:02
Tokoh masyarakat Papua ajak warga sukseskan Pilkada Keerom
Jumat, 3 April 2020 3:57
Direktur Intelkam Polda Papua bertemu dengan tokoh adat di Keerom
Minggu, 15 Maret 2020 17:30
Bhabinkamtibmas Pitewi berikan bantuan cat kepada tokoh gereja
Sabtu, 22 Februari 2020 1:16
Dansatgas Yonif 725/Woroagi hadiri pemakaman tokoh pemuda Keerom
Kamis, 29 November 2018 23:26