Tabanan (ANTARA) - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti meminta semua pihak, termasuk Perusahaan Daerah (Perusda), untuk berperan aktif dalam memerangi virus COVID-19 di Tabanan dengan mengatasi kelangkaan alat pelindung diri (APD), seperti masker dan sebagainya.
Dalam keterangan pers yang diterima, Senin, ia menyampaikan permintaan itu saat melakukan video conference bersama Satgas COVID-19 Kabupaten Tabanan dan memantau perkembangan penanggulangan corona virus desease 2019 (COVID-19) di ruang Tabanan Command Center Kantor Kominfo Tabanan (28/3).
Pihaknya sangat prihatin karena kebutuhan dasar yang diperlukan guna mencegah penyebaran mata rantai COVID-19, seperti masker, hand sanitizer dan cairan disinfektan sangat sulit didapat.
Untuk itu, Bupati Eka meminta Satgas COVID-19 dan jajarannya terus memantau dan mencarikan solusi tentang perlengkapan dasar APD masyarakat tersebut.
Bupati meminta Perusda di Tabanan berperan aktif dalam kesempatan ini. "Kami ingin mengerahkan seluruh pihak, baik itu pemerintah, masyarakat maupun Perusda, agar bahu membahu, bergotong royong memerangi wabah ini," katanya.
Ia berharap Perusda di Kabupaten Tabanan mampu menyediakan sarana dan prasarana yang sifatnya mendesak dan wajib dimiliki oleh masyarakat sebagai pelindung diri seperti hand sanitizer, masker, desinfektan dan APD lainnya.
"Perusda bisa bekerja sama dengan Bumdes-bumdes yang ada di Kabupaten Tabanan yang mempunyai tenaga-tenaga terampil, misalnya untuk pembuatan masker atau memberikan pelatihan ke Bumdes-bumdes yang ada di desa agar bisa nantinya mempekerjakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tersebut," katanya.
Menurut Bupati, Perusda dan BUMDes harus mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tersebut, seperti hand sanitizer, masker, disinfektan dan APD lainnya, sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Tabanan.
"Kita harus bergotong-royong dalam menghadapi masalah ini. Jangan ada yang mau ambil untung sendiri," katanya.
Sementara itu, pihak Perusda (PDDS) mengaku telah merespons instruksi Bupati sebelumnya dengan bergerak cepat untuk turun langsung ke pembuat hand sanitizer dan disinfektan.
Bahkan, pihaknya sudah mendapatkan contoh hand sanitezer yaitu dari bahan alami yang aman digunakan yaitu dari aloevera/lidah buaya yang dicampur dengan alkohol atau arak untuk pembuatan hand sanitizer tersebut dan akan diuji di laboratorium, bahkan kulit manggis dan kulit rambutan bisa menggantikan minyak esensial oil.
Berita Terkait
Pemkab Jayapura sebut pelaku usaha tumbuh setelah pandemi COVID-19
Selasa, 10 September 2024 12:03
Dinkes Papua minta warga perkuat prokes dan PHBS cegah COVID-19
Sabtu, 1 Juni 2024 2:36
Pemkab Jayapura tekankan 54 OPD dukung penurunan kemiskinan ekstrem
Rabu, 27 Maret 2024 19:45
Pj Bupati Jayapura ingatkan warga tetap patuhi protokol kesehatan
Minggu, 31 Desember 2023 12:49
Pemkot Jayapura pastikan persediaan bahan pokok aman jelang Natal
Jumat, 22 Desember 2023 18:29
DPRD Jayapura minta Dinkes melakukan antisipasi cegah COVID-19
Kamis, 21 Desember 2023 2:30
Satgas COVID-19: Warga Papua jaga kesehatan setelah pencabutan wajib masker
Senin, 12 Juni 2023 12:16
Dinkes Jayapura minta warga perhatikan prokes selama libur Lebaran
Senin, 17 April 2023 14:45