Wartawan Antara dari Jayapura, Jumat melaporkan, hanya beberapa orang yang membuka lapak berjualan takjil namun tidak sebanyak tahun sebelumnya.
Takjil yang dijual juga terbanyak aneka jenis kue, sedangkan minuman hanya beberapa gerobak.
"Memang penjual takjil dan jenisnya tidak sebanyak bulan Ramadhan tahun sebelumya karena selain takut dengan COVID-19 juga adanya pembatasan waktu beraktivitas yang dikeluarkan pemerintah,"kata Siti salah satu warga yang menjual aneka kue di kawasan Paldam.
"Walaupun kami berjualan namun tetap berupaya mengikuti anjuran pemerintah yakni menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, " katanya yang dibenarkan oleh rekan-rekannya.
Diakuinya, kue yang dijual juga tidak banyak jenis dan jumlahnya karena saat ini memang banyak warga yang memilih tetap berada di rumah.
Penghasilan kami menurun drastis, kata Safei penjual sate ayam yang sehari-hari mangkal di Paldam seraya mengaku sengaja membuat sate sedikit yang penting habis sebelum jam 18.00 WIT.
Guna menghindari penyebaran COVID-19 Pemkot Jayapura memberlakukan pembatasan sosial hingga pukul 18.00 WIT.