Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jayapura menyebutkan dari hasil pengujian terhadap 133 sampel takjil tahap pertama tersebut seluruhnya memenuhi syarat, terhadap parameter uji yang dilakukan yang artinya tidak mengandung empat bahan berbahaya.
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Jayapura Mojaza Sirait di Jayapura, Rabu, mengatakan pengawasan yang dilakukan adalah melakukan sampling dan pengujian melalui uji cepat dengan test kit terhadap empat parameter bahan berbahaya.
“Pada tahap pertama sebanyak 133 sampel telah disampling dari 29 pedagang. Jenis sampel terdiri dari berbagai jenis minuman dan es, aneka kue dan camilan lainnya serta lauk pauk berbuka puasa,” katanya.
Menurut Mojaza, bahan yang sering disalahgunakan atau ditambahkan pada pangan, yaitu Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Methanyl Yellow.
“Pada Selasa (28/3), kami lakukan pengawasan Takjil tahap pertama di sekitaran Kota Jayapura dengan menggunakan mobil laboratorium keliling,” ujarnya.
Dia menjelaskan, meski untuk tahap pertama tidak ditemukan bahan berbahaya, namun pihaknya akan melakukan pengawalan keamanan pangan bagi masyarakat agar terhindar dari peredaran pangan yang tidak memenuhi ketentuan khususnya selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri tahun 2023.
“Kami masih akan melakukan pengawasan Takjil hingga menjelang Idul Fitri 2023 dengan begitu makanan yang dijual tetap aman dikonsumsi,” katanya.
Dia menambahkan, selain pelaksanaan pengawasan melalui sampling dan pengujian, Balai Besar POM di Jayapura juga melakukan edukasi langsung kepada penjual dan pembeli agar senantiasa memperhatikan higiene dan sanitasi agar mutu dan keamanan pangan dapat tetap terjamin.