Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Kamis menggelar penjajakan minat pasar untuk lima proyek jalan tol dan satu jembatan bernilai triliunan rupiah secara virtual kepada calon investor.
"Hari ini (Kamis) kembali lagi kita melaksanakan market sounding untuk enam proyek.Terdapat beberapa proyek yang mestinya juga nilai-nilai ekonomi dan finansialnya baik," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis.
Menteri Basuki berharap bahwa para calon investor yang hadir dalam" market sounding" atau penjajakan minat pasar kali ini dapat menjadi investor bagi keenam proyek yang ditawarkan tersebut.
"Mudah-mudahan calon investor yang hadir dalam market sounding pada hari ini akan tertarik dengan segala kemudahan yang kita tawarkan dengan pelayanan yang dipimpin oleh Kepala BKPM, pastinya akan jauh lebih mudah dan nyaman bagi para investor yang berinvestasi di jalan tol serta infrastruktur lainnya," katanya.
Keenam proyek yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR pada Kamis (30/4) itu terdiri dari lima proyek jalan tol dan satu jembatan. Untuk lima proyek tol yang ditawarkan yakni proyek jalan tol Semanan-Balaraja dengan biaya investasi Rp15,52 triliun berstatus siap untuk dilelangkan, kemudian proyek jalan tol Cikunir-Ulujami dengan biaya investasi Rp21,56 triliun berstatus review dokumen lelang, lalu proyek jalan tol Sentul Selatan - Karawang Barat dengan biaya investasi Rp15,37 triliun berstatus review dokumen lelang.
Proyek tol lainnya yang ditawarkan adalah proyek tol akses Patimban dengan biaya investasi Rp7,52 triliun berstatus penyusunan dokumen lelang dan proyek tol Semarang Harbour dengan biaya investasi Rp11,76 triliun berstatus evaluasi dokumen pra-studi kelayakan.
Adapun proyek jembatan yang ditawarkan yakni proyek jembatan Batam-Bintan dengan biaya investasi Rp8,77 triliun berstatus penyusunan dokumen pra-studi kelayakan.
"Apa yang kita kerjakan sekarang ini merupakan bagian dari kita menyiapkan untuk lepas landas atau take off setelah pandemi COVID-19 berakhir di Indonesia," ujar Menteri Basuki.
Dengan demikian, menurut dia, Kementerian PUPR tidak menunggu pandemi selesai baru bergerak namun memulai persiapannya sedari sekarang sehingga setelah pandemi bisa langsung bekerja.