Banjarmasin (ANTARA) - Komunitas Kalsel Peduli mengucapkan turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas wafatnya ulama kharismatik KH Ahmad Zuhdiannor atau yang kerap disapa Guru Zuhdi.
"Almarhum sangat disayangi warga Kalsel khususnya Banjarmasin karena gaya berdakwahnya yang humoris dan selalu disukai jamaahnya," ucap Ketua Kalsel Peduli Suharyanto di Banjarmasin, Minggu.
Dikatakannya, dirinya sangat merasa terpukul dan merasa sangat kehilangan setelah mendapatkan informasi kalau ulama kharismatik itu wafat.
"Jujur ya, saya tidak menyangka kalau beliau pergi begitu cepat meninggalkan kita secara khusus saya pribadi bersama Kalsel Peduli mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya," tutur Yanto dengan mata yang berkaca-kaca.
Pria yang selalu rendah hati ini mengucapkan dari hati nurani yang paling dalam semoga almarhum Guru Zuhdi selalu mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT.
Dirinya mengajak seluruh masyarakat Kalsel untuk memananjatkan doa kepada almarhum yang telah berpulang ke rahmatullah agar beliau tenang di sana dan wafat dalam keadaan husnul khotimah.
"Dengan situasi wabah COVID-19 seperti saat ini maka saya mengharapkan bagi para pelayat dan jemaah untuk jamaah tidak perlu datang tetapi cukup mengirimkan doa rumah masing-masing," tutur pria berkacamata yang akrab dengan awak media itu.
Untuk diketahui, prosesi pemakaman Guru Zuhdi berlangsung Sabtu (2/5) malam di alkah keluarga di belakang Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin.
Sebelumnya ambulan pembawa jenazah Guru Zuhdi tiba di rumah duka pada Sabtu sore pukul 17.47 WITA.
Puluhan ribu jamaah menyambut dengan lantunan doa dan shalawat. Isak tangis pun pecah dari masyarakat ketika ambulan melintas dengan laju yang begitu pelan akibat jalan gang yang sempit tertutup oleh jamaah yang berusaha terus mendekat.
Guru Zuhdi yang lahir di Alabio, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan pada Kamis, 10 Februari 1972, dinyatakan wafat pada usia 48 tahun.
Ulama besar yang kerap mengisi pengajian dengan banyak jamaah itu berpulang ke Rahmatullah pada hari Sabtu pagi, 2 Mei 2020 atau bertepatan dengan 9 Ramadhan 1441 Hijriah di Rumah Sakit Medistra Jakarta