Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara, Sulsel, bersama seluruh pihak terkait akan fokus melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat diterjang banjir bandang setelah membuka akses jalan nasional.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lutra Suaib Mansur yang dikonfirmasi dari Makassar, Selasa, mengatakan sejumlah infrastuktur khususnya jembatan di daerah itu mengalami kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi pada 13 Juli 2020 tersebut.
"Untuk kerusakan jembatan belum ada yang dikerjakan karena kita lebih fokus untuk pembukaan akses jalan nasional," katanya.
Sesuai data, sejumlah infrastuktur di Luwu Utara mengalami kerusakan. Selain merendam ribuan rumah, juga merusak sekolah, kantor perbankan, tempat usaha mikro, usaha perbengkelan, pasar, termasuk pula kantor pemerintah.
Begitupun sejumlah jembatan di daerah itu ikut rusak seperti jembatan beton Desa Kamiri satu unit dengan bentangan 35 meter, jembatan gantung Dusun Pongo, Desa Malimbu dengan bentang 100 meter.
Selanjutnya jembatan gantung Dusun Padang Desa Malimbu sepanjang 75 meter, jembatan gantung Desa Maipi 75 meter, jembatan gantung Desa Meli tiga unit/bentang 60 meter, jembatan gantung Kamiri 1 unit/bentang 50 meter serta Jembatan beton Maroa Desa Maipi 1 unit/bentang 10 meter.
Sementara itu, jalan trans Sulawesi di Desa Radda, Kecamatan Masamba, sudah mulai dilalui kendaraan roda empat malam ini setelah dilakukan perkerasan jalan dan pemasangan saluran air melalui pipa dan gorong-gorong.
Meski demikian, jalan poros di dalam Kota Masamba masih belum bisa dilewati kendaraan. Tingginya genangan air bercampur lumpur masih menutupi badan jalan Poros Trans Sulawesi.