"Namun laboratorium itu belum bisa beroperasi akibat lampu di mesin PCR-nya sudah diambang batas sehingga harus diganti dan sampai hari ini lampu pengganti belum juga tiba," aku Kayame di Jayapura, Selasa.
Diakui, Labkesda milik Pemprov Papua itu sempat kehabisan reagen sehingga tidak bisa beroperasi dan hasil swabnya diperiksa di Balitbangkes Jayapura.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat lampu pada mesin PCR tersebut sudah tiba di Jayapura sehingga bisa berfungsi kembali, " harap Kayame.
Kepala Labkesda Jayapura Sally Ajawaila secara terpisah mengakui sebelum lampu itu diganti, pihaknya tidak bisa mengoperasikannya.
Untuk reagen sudah tersedia yang merupakan bantuan dari BNPB sebanyak 25 kit yang masing-masing berisi 96 sehingga seluruhnya tercatat 2.400 reagen.