Sentani, Jayapura (ANTARA) - Para bupati dan wali kota dari masing-masing kabupaten di wilayah adat Tabi dan Saireri akan menggelar workshop dan evaluasi 19 tahun implementasi otonomi khusus di Papua.
Workshop/seminar 19 tahun implementasi dan evaluasi otonomi khusus di wilayah adat Tabi dan Saireri akan digelar pada Senin (24/8).
Wilayah Adat Tabi meliputi Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, Sarmi, Mamberamo Raya dan Kota Jayapura. Sementara wilayah adat Saireri meliputi Kabupaten Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Nabire, dan Kabupaten Waropen.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw di Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu malam, menjelaskan, dalam kegiatan itu, setiap kepala daerah baik dari kabupaten/kota itu bisa mempresentasikan pelaksanaan otonomi khusus di kabupaten/kotanya.
Selanjutnya, berapa dana yang diterima, jadi ada kebijakan terkait dana otonomi khusus. Setiap kabupaten/kota harus mempresentasi penerimaan otsus didaerahnya.
"Mulai dari tahun pertama sejak otsus jalan ini, misalnya pertama otsus dibagi 40 : 60, yakni 40 persennya diterima oleh kabupaten/kota kemudian 60 persen untuk provinsi," kata Bupati Mathius.
Setelah itu, lanjut dia, di rubah lagi menjadi 60 : 40, yang 60 persen diterima oleh kabupaten/kota, yang 40 persennya diterima oleh provinsi.
Kemudian, kata dia, pendapatan terakhir dari dana otonomi khusus ini yakni 80 : 20, yang 80 persennya diterima oleh kabupaten dan yang 20 persennya diterima oleh provinsi.
"Kalau bicara jumlah, itu 80 persen dari angka per angka, kemudian 20 persen itu dari angka berapa, apakah memang sebesar dua persen, atau sudah dikurangi lain-lain baru dikasih ke kabupaten," ujarnya.
Ia menambahkan, melalui momentum itu juga, setiap kabupaten akan menjelaskan persentase tadi, berapa yang diterima kemudian digunakan untuk apa. Kemudian ada juga dari keberhasilan yang diraih dengan menggunakan dana otonomi khusus.