Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan dibandingkan September 2020, nilai impor setempat mengalami penurunan sebesar 18,35 persen yang dipengaruhi oleh adanya impor migas pada Oktober 2020 dan impor nonmigas yang mengalami penurunan sebesar 27,29 persen (turun 3,92 juta dolar AS).
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Senin, mengatakan impor Papua pada Oktober 2020 tercatat senilai 16,21 juta dolar AS berupa impor migas senilai 5,78 juta dolar AS dan impor nonmigas senilai 10,43 juta dolar AS.
"Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan Barang-barang dari besi dan baja (HS73) yang memiliki nilai 2,68 juta dolar AS atau sebesar 25,65 persen dari total nilai impor komoditi nonmigas," katanya.
Menurut Adriana, total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Oktober 2020 senilai 157,79 juta dolar AS atau menurun 18,35 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Oktober 2019 yang senilai 299,21 juta dolar AS.
"Nilai impor kumulatif migas Januari-Oktober 2020 senilai 49,79 juta dolar AS, sementara itu, nilai impor kumulatif nonmigas Papua senilai
108,01 juta dolar AS pada periode Januari-Oktober 2020," ujarnya.
Dia menjelaskan impor 10 golongan nonmigas utama pada Oktober 2020 tercatat senilai 8,68 juta dolar AS atau menurun 19,33 persen bila dibandingkan September 2020 yang sebesar 10,76 juta dolar AS.
"Golongan barang nonmigas utama yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan barang-barang dari besi dan baja (HS73) sebesar 2,27 juta dolar AS, mesin-mesin/pesawat mekanik (HS84) sebesar 0,55 juta dolar AS serta alat optik, fotografi, dan alat kesehatan (HS90) sebesar 0,27 juta dolar AS," katanya lagi.
Dia menambahkan nilai impor golongan nonmigas lainnya mengalami penurunan sebesar 51,12 persen yaitu dari 3,59 juta dolar AS menjadi 1,76 juta dolar AS di mana impor golongan nonmigas lainnya yang terbesar berasal dari golongan bahan peledak (HS36) senilai 0,82 juta dolar AS.
"Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Oktober 2020 adalah adalah Australia senilai 8,37 juta dolar AS (51,62 persen), Singapura dengan impor senilai 5,02 juta dolar AS (30,94 persen), dan Amerika Serikat senilai 0,93 juta dolar AS (5,74 persen)," ujarnya lagi.
Berita Terkait
Pemprov Papua pantau perkembangan harga cabai menjaga inflasi
Sabtu, 4 Mei 2024 2:00
Pj Gubernur Papua: Pendataan Podes dan K3 dorong pembangunan desa mandiri
Kamis, 2 Mei 2024 19:57
BPS Mimika canangkan zona integritas menuju WBK dan WBBM
Kamis, 2 Mei 2024 17:35
Pemkab Biak bersama BPS lakukan pengawasan harga bahan pokok
Sabtu, 13 April 2024 12:31
Pemprov Papua menjajaki daerah surplus bawang putih
Rabu, 3 April 2024 17:33
BPS catat Papua alami deflasi 0,73 persen di Februari 2024
Sabtu, 2 Maret 2024 8:02
BPS Papua harap kabupaten/kota melapor perubahan harga tepat waktu
Rabu, 28 Februari 2024 9:38
Pemkab Jayapura harap warga budi daya cabai mencegah inflasi
Rabu, 28 Februari 2024 3:36