Timika (ANTARA) - Aktivitas penerbangan perintis untuk penumpang dan kargo barang, termasuk penerbangan komersial ke sejumlah rute di pedalaman Papua dari Timika hingga saat ini masih normal, tanpa ada hambatan apapun.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika Syamsuddin Sulaiman di Timika, Selasa, mengatakan jajarannya telah memulai kegiatan penerbangan perintis baik penumpang maupun kargo barang ke sejumlah rute di pedalaman Papua sejak akhir pekan lalu.
Penerbangan perintis penumpang dan kargo barang ke berbagai rute di pedalaman Papua itu mendapatkan subsidi anggaran dari APBN melalui keputusan Menteri Perhubungan.
"Untuk perintis kargo dan penumpang, kami sudah memulainya sejak hari Sabtu (16/1) untuk rute Timika-Kaimana-Fakfak pergi pulang. Tahun ini ada penambahan rute baru perintis penumpang ke Kaimana dan Fakfak pergi pulang ke Timika," jelas Syamsuddin.
Untuk penerbangan perintis penumpang, pihak UPBU Mozes Kilangin Timika melakukan kerja sama dengan operator penerbangan Susi Air untuk jenis pesawat Pilatus Porter dan Asian One Air untuk jenis pesawat Cesna Grand Caravan.
Sementara untuk penerbangan perintis kargo barang, dilayani oleh operator penerbangan Trigana Air dengan jenis pesawat Boeing 737-200 untuk rute Timika-Wamena, sementara untuk sejumlah rute di pedalaman Papua yang ukuran lapangan terbangnya pendek dilayani oleh Asian One Air.
Terkait meningkatnya kerawanan penerbangan ke wilayah pedalaman Papua pascapembakaran pesawat Cesna Grand Caravan milik maskapai penerbangan MAF beberapa waktu lalu di Intan Jaya, Syamsuddin mengatakan hal itu tergantung jaminan keamanan dari pemerintah daerah.
"Soal keamanan, tergantung dari Pemda. Kalau mereka nyatakan aman, berarti pesawat tetap terbang dari Timika. Kalau memang dinyatakan tidak kondusif, kita tidak bisa terbangkan pesawat dari Timika. Jadwal penerbangan sudah ada, kami tidak bisa menahan," kata Syamsuddin.
Syamsuddin memastikan semua pelaku perjalanan terutama ke luar wilayah Papua maupun yang masuk dari luar wilayah Papua di Bandara Mozes Kilangin Timika kini harus mengantongi hasil pemeriksaan kesehatan cepat antigen. Sementara untuk pelaku perjalanan antarkota di wilayah Papua hanya mengantongi hasil pemeriksaan kesehatan cepat antibody.