Kapolres Keerom. AKBP Emile Reisitei Hartanto, Selasa mengakui, hampir seluruh personel dikerahkan untuk membantu warga yang terkena banjir mengingat saat ini makin meluas akibat curah hujan yang tinggi.
"Dengan bermodal truck dan perahu, anggota melakukan evakuasi masyarakat bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Keerom,"kata Hartanto seraya menambahkan dari data yang diperoleh beberapa titik yang terdampak banjir yaitu Kampung Yanamaa - PIR 1 Distrik Arso Kabupaten Keerom dengan ketinggian air 30 cm hingga 60 cm.
Kampung Yaturaharja - Arso 10 Distrik Arso Barat Kabupaten Keerom dengan ketinggian air 20 cm hingga 30 cm, Kampung Arso Kota Distrik Arso Kabupaten Keerom dengan ketinggian air 20 cm hingga 50 cm.
Kemudian Kampung Asyaman - Arso Swakarsa Distrik Arso Kabupaten Keerom tepatnya di Mako Polres Keerom dan Asrama Polisi dengan ketinggian air 10 cm - 15 cm, jalan Trans Irian Simpang Tiga Kampung Asyaman - Arso Swakarsa Distrik Arso Kabupaten Keerom banjir meluap sampai badan jalan dengan ketinggian air mencapai 10 cm - 20 cm.
Selain itu, jembatan Tami mengalami longsor dibagian tepi jembatan yang diakibatkan arus air Sungai Tami sehingga warga setempat menutup sementara akses jalan dari arah Arso Kota menuju perumahan PTPN II Arso.
"Sekitar 863 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir,"kata AKBP Hartanto yang dihubungi dari Jayapura.
Kepala BPBD Keerom Fadel Simamora kepada Antara, mengakui, dapur umum telah dibuka dan dipusatkan di halaman gedung pramuka.
Selain menjadi lokasi dapur umum, kawasan itu juga menjadi tempat penampungan bagi warga yang mengungsi.
"Belum banyak warga yang mengungsi karena selain masih berharap air surut juga mereka juga takut meninggalkan rumah sehingga banyak yang tetap berada di rumah,"aku Simamora.