Jakarta (ANTARA) - Ahli Gizi Universitas Indonesia, Seala Septiani, S. Gz, M. Gizi mengajak masyarakat untuk bersikap sadar dan bijak saat mengambil keputusan untuk memilih dan mengonsumsi makanan, bukan sekadar memenuhi hasrat untuk makan.
Menurut dia, masyarakat sebaiknya menggunakan konsep mindful comsumption atau konsumsi berkesadaran, sebuah konsep dalam pikiran yang mendasari perilaku seseorang dalam mengonsumsi atau membeli suatu produk.
"Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah apakah tubuh kita membutuhkan asupan tersebut. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi sesuatu, terapkan dulu kerangka berpikir untuk lebih mindful dalam memilih produk asupan," kata Seala dalam webinar, Selasa.
Penerapan konsumsi berkesadaran membuat seseorang mempertimbangkan dengan matang keputusannya, dengan memikirkan hal-hal penting seperti manfaat mengonsumsi suatu jenis asupan bagi kesehatan tubuh, bagaimana produk tersebut diproduksi, serta dampak dari pengonsumsian produk asupan, baik untuk diri pribadi maupun lingkungan.
Untuk memulai konsep mindful compsumtion atau konsumsi berkesadaran, terlebih dahulu pahami pengetahuan dasar seperti, pikirkan tentang kebutuhan tubuh dan konsep gizi seimbang. Pastikan konsumsi makanan yang beraneka ragam serta porsinya tepat, cukup dan tidak berlebih.
"Variasi dan moderasi adalah kunci. Jangan asal pilih, tetapkan kriteria produk yang akan dikonsumsi. Dalam menentukan kriteria pilih yang tidak berlebih gula, garam, lemak. Ingat, bukan tidak boleh, tapi jangan sampai berlebihan," ujar Seala.
Selain itu, kenali dan temukan merek yang terpercaya. Mengenal nilai dan rekam jejak suatu merek, berarti lebih peduli bukan hanya untuk diri tapi juga lingkungan dan masyarakat yang lebih luas
Cermat membaca petunjuk-petunjuk dari kemasan produk. Luangkan waktu sedikit lebih lama untuk membaca "Informasi Nilai Gizi" dan perhatikan juga label-label yang tertera pada kemasan.
"Label-label gizi itu membantu dalam memilih bahan-bahan makanan dan agar tahu produk-produk yang dijual bagus enggak. Tidak apa-apa belanjanya jadi lebih lama," kata Seala.