Timika (ANTARA) - Jajaran PLTMG Pomako Timika bersiaga penuh untuk mendukung pasokan listrik ke Kota Timika dan sekitarnya dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Manajer PLTMG Pomako Rian Nur Rochman di Timika, Rabu, mengatakan PLTMG Pomako berkapasitas 10 megawatt selama ini rutin menyalurkan daya sebesar 8 megawatt ke sistem PLN Timika.
"Menghadapi hari raya Lebaran operator kami tetap bekerja 1x24 jam sesuai jadwal shift kerja yang sudah ditentukan. Dari sisi peralatan dan pengoperasian kami sangat siap menghadapi hari raya Idul Fitri," katanya.
PLTMG Pomako dioperasikan oleh PT Kogindo, anak perusahaan PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero).
Dari rencana semula akan dibangun 50 megawatt, saat ini PLTMG Timika yang berlokasi di Jalan Poros Pelabuhan Pomako, Distrik Mimika Timur itu baru mengoperasikan satu pembangkit berkapasitas 10 megawatt.
Pengoperasian PLTMG Pomako secara resmi sejak Juli 2020 setelah mendapatkan Sertifikat Layak Operasi (SLO) dari manajemen PT PLN Pusat di Jakarta.
"Sampai saat ini kami masih beroperasi kontinyu memasok beban 8 megawatt ke PLN Timika," jelas Rian.
Adapun tambahan 40 megawatt PLTMG Pomako Timika saat ini sedang dalam pembahasan di Kantor Pusat PT Indonesia Power di Jakarta.
"Informasi yang kami terima saat ini sedang dibahas di kantor pusat di Jakarta, nanti kemudian akan diikuti dengan proses tender untuk menentukan kontraktor, selanjutnya survei lokasi ke Timika dan diharapkan mulai awal 2022 akan dibangun," ujarnya.
Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Timika Marthinus Irianto Pasensi mengatakan pembangunan tambahan 40 megawatt PLTMG Pomako sejatinya dilakukan pada 2021 ini sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2020. Namun diundur ke 2022 karena pandemi COVID-19.
Marthinus mengatakan saat ini PLN Timika mengalami surplus daya sekitar 30 persen atau mencapai 9-10 megawatt dengan beban puncak sekitar 28 megawatt. Selain mengandalkan PLTMG Pomako, sebagian besar daya listrik PLN Timika disuplai dari pembangkit diesel.
"Persoalan yang kami hadapi ketika 8-10 mega daya dari PLTMG Pomako keluar sistem karena ada masa pemeliharaan dan lain-lain berarti kondisi daya yang ada di PLN Timika sangat terbatas, sehingga pasti terjadi pemadaman di beberapa titik. Karena itu, tambahan daya 40 megawatt PLTMG Timika itu memang sangat dibutuhkan, apalagi pertumbuhan kelistrikan di Timika cukup tinggi yaitu 7-10 persen per tahun," jelasnya.
Saat ini pelanggan PLN UP3 Timika yang wilayahnya juga mencakup Kabupaten Asmat, Yahukimo, Nduga dan Puncak sebagian besar terkonsentrasi di Kota Timika dan sekitarnya mencapai lebih dari 70.000.