Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua memperkirakan dengan adanya COVID-19 varian yang baru yakni omicron tidak akan terlalu berdampak pada perekonomian di Bumi Cenderawasih.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga di Jayapura, Kamis, mengatakan virus Omicron tersebut tidak akan terlalu berdampak jika masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Jika masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan dan divaksin maka dampaknya tidak akan separah awal pandemi dulu," katanya.
Menurut Tigor, dampak omicron tersebut tidak akan separah awal pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia khususnya Papua.
"Pada awalnya terjadi pandemi, indeks harga saham anjlok, dana asing keluar dari Indonesia, nilai tukar bergejolak dan lain sebagainya," ujarnya.
Dia menjelaskan hal tersebut menyebabkan perekonomian terpuruk bahkan hingga di atas lima persen minusnya lalu ada gelombang varian delta.
"Namun masyarakat beradaptasi dengan baik sehingga omicron tidak akan berdampak separah awal pandemi," katanya lagi.
Dia menambahkan BI juga memprediksi akan terjadi pertumbuhan ekonomi nasional di level nasional yakni empat hingga lima persen dan sudah lebih meningkat dibandingkan periode 2021.