Karanganyar (ANTARA) - Warga Papua dilatih ternak unggas melalui Program Operasi Rasaka Chartenz 2022 yang digelar oleh Mabes Polri, di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan Program Operasi Rasaka Chartenz 2022 yang diikuti belasan peserta akan berlangsung selama sebulan tersebut bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua melalui unit usaha peternakan, kata Kepala Korps Bimbingan Masyarakat (Korbinmas) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Mabes Polri Irjen Pol Suwondo Nainggolan, usai membuka pelatihan program Operasi Rasaka Chartenz 2022 di perusahaan ternak ayam PT Sinar Pangan Mandiri, Karanganyar, Kamis.
"Peserta pelatihan dikirim ke sentra peternakan untuk belajar tidak hanya teori, tetapi langsung praktik di lokasi. Ilmu yang diperoleh akan menjadi bekal, saat mengembangkan usaha di Papua," kata Kakorbinmas.
Peserta warga Papua berlatih di peternakan ayam petelur di Dusun Gemblung Kulon, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Ada 18 peserta dari Papua yang diikutkan pelatihan hasil kerja sama Korbinmas Polri dan PT Sinar Pangan Mandiri. Tiga orang dari unsur Babinkamtibmas plus 15 orang dari masyarakat.
Mereka akan menjalani pelatihan selama sebulan dan tinggal di mess yang disediakan perusahaan PT Sinar Pangan Mandiri milik Katno Hadi, yang juga Ketua Umum Senkom Mitra Polri.
Kakorbinmas mengatakan, ada empat jenis pelatihan yang akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk pelatihan peternakan ayam di Jawa Tengah, pelatihan ternak sapi pembibitan di Nusa Tenggara Timur, sapi penggemukan di Jawa Barat, dan ternak babi di Sulawesi Utara. Sedangkan, untuk pelatihan perkebunan jagung di Gorontalo.
"Kami berharap setelah dapat ilmu di sini, diterapkan di Papua, dan dikembangkan di sana. Sehingga kebutuhan di sana bisa tercukupi, tidak perlu harus dikirim dari Jawa lagi," katanya.
Direktur Utama PT Sinar Pangan Mandiri Karanganyar Katno Hadi mempersilakan peserta pelatihan untuk belajar semua hal tentang seluk beluk peternakan ayam petelur, sebagai bekal untuk mengembangkan usaha di Papua.
"Selama ini, kebutuhan produk hasil ternak unggas, termasuk telur di Papua, dikirim dari Pulau Jawa. Jika peserta pelatihan bisa berhasil mengembangkan usaha di sana, nanti kebutuhan di Papua bisa dicukupi. Kami berharap, sepulangnya ke Papua nanti, ilmu yang diperoleh di sini bisa diterapkan dan dibagikan kepada masyarakat di sana," kata Katno.
Beti Dela Elisabeth Borotian, salah satu peserta pelatihan asal Papua mengaku seluruh peserta yang diikutkan belum pernah belajar tentang peternakan unggas.
"Kami semua pemula harapannya, setelah menimba materi di sini, bisa kami terapkan nanti setelah pulang ke Papua. Disebarkan kepada masyarakat di sana," katanya.
Menurut dia, jumlah peternakan unggas di Papua tidak banyak. Sementara permintaan pasar cukup tinggi. Diharapkan, dari belajar di sini, nanti bisa mengembangkan usaha ternak di sana, untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Papua. ***3***
Berita Terkait
Kapolres Lanny Jaya: Penyebab kebakaran Pasar Tiom sedang diusut
Kamis, 19 Desember 2024 15:55
Polresta Jayapura Kota hadirkan Polisi Santa menjelang Natal
Selasa, 17 Desember 2024 21:22
Kapolres: 114 bangunan dan kendaraan dibakar di Kabupaten Lanny Jaya
Selasa, 17 Desember 2024 15:56
Komnas HAM Papua: Perlu koordinasi ungkap pelaku teror bom redaksi Jubi
Selasa, 17 Desember 2024 15:05
Polres Jayawijaya perketat keamanan akibat rapat pleno kabupaten dipindahkan
Senin, 16 Desember 2024 23:27
Kapolres Keerom: Yonif 13/BS serahkan barang bukti 2 kg ganja
Minggu, 15 Desember 2024 8:41
Kapolres sebut pelaku penyerangan anggota Polri adalah KKB Puncak
Sabtu, 14 Desember 2024 17:51
Polda Papua: Satu anggota Polres Lanny Jaya korban OTK menyusul meninggal
Jumat, 13 Desember 2024 18:22