Wamena (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua dalam tahun 2022 memprogramkan rehabilitasi 100 hektare kebun kopi milik warga yang selama bertahun-tahun tidak terawat.
Kepala Distan Jayawijaya Hendri Tetelepta di Wamena, Rabu mengatakan sumber penganggarannya dari pemerintah provinsi.
"Untuk titik itu kami tunggu dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dari provinsi baru kami bisa tentukan lokasi," katanya.
Ia memastikan permintaan kopi Jayawijaya di pasaran cukup tinggi namun produksinya terbatas sehingga terus didorong produksinya.
"Untuk mendukung permintaan itu kami harus perluasan areal terus, dengan memperbaiki kebun-kebun yang rusak," katanya.
Tahun 2021 lalu petani kopi di Jayawijaya berhasil memproduksi 165 ton biji kopi. Hasil ini diperoleh dari 2026 hektare kebun kopi.
"Kopi gabah Wamena itu dijual Rp60-80 ribu, kopi beras Rp100-150 ribu per kilogram," katanya.
Hendri mengatakan pihak lembawa swadaya masyarakat, TNI dan Polri juga membantu memasarkan kopi Wamena, termasuk 11 kedai kopi yang beroperasi di Wamena.
Berita Terkait
Kodim 1702/Jayawijaya mendampingi petani Kampung Yagara garap kopi
Rabu, 20 September 2023 12:43
Bappenas melirik pengembangan kopi Papua
Selasa, 13 Desember 2022 17:54
Kadin Kabupaten Jayawijaya mendorong kemajuan petani kopi
Kamis, 19 Mei 2022 20:30
Bupati Jayawijaya bersama Dandim 1702 panen kopi-hipere di Walesi
Jumat, 8 April 2022 16:05
Distan sediakan 15 ribu bibit kopi untuk petani Jayawijaya
Senin, 9 Maret 2020 18:57
Jayawijaya siap promosi kopi Arabika pada PON XX Papua
Senin, 24 Februari 2020 15:34
Pemerintah Inggris bantu petani kopi 12 kabupaten di Papua
Jumat, 23 Agustus 2019 17:23
Petani kopi arabika Pyramid butuh fasilitas untuk pemasaran
Jumat, 5 April 2019 19:19