Jayapura (ANTARA) - Analisis Papua Strategis (APS) menyebutkan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Manhendra Siregar rencananya akan membuka konferensi I yang akan berlangsung di Kabupaten Biak Numfor pada 28-30 April 2022.
Ketua Analisis Papua Strategis (APS) Lous Deo Calvin Rumayom di Jayapura, Kamis, mengatakan konferensi tersebut akan dibuka langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Mahendra Siregar pasalnya, merupakan pembina penasehat APS, Diplomat Senior dan juga mantan Dubes RI di Amerika Serikat.
"Kami memutuskan untuk menggelar konferensi karena ide maupun hasil diskusi dan masukan dari berbagai pihak, di mana APS merupakan komunitas yang terbentuk dari grup WhatsApp (WA)," katanya.
Menurut Calvin, anggotanya terdiri dari berbagai profesi baik di Papua, luar Papua, bahkan dari luar negeri, yang sering membahas berbagai hal hampir tiga tahun terakhir ini.
"Konferensi dengan tema 'Otonomi Khusus dan Strategi Implementasi Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua' tersebut, fokus membahas tiga isu strategis yakni Papua Bisnis Forum, Papua Transportasi Forum serta Masyarakat Adat dan Agama Forum," ujarnya.
Dia menjelaskan pembangunan di Papua membutuh strategi untuk memberikan kekuatan dalam implementasi percepatan pembangunan kesejahteraan sehingga APS menggabungkan Otsus dan Inpres menjadi dua mesin untuk memastikan perubahan-perubahan yang terjadi di Bumi Cenderawasih.
"Konferensi juga nanti akan dihadiri tokoh nasional yang selama ini memiliki forum untuk berdiskusi mengawal isu sosial ekonomi, budaya dan politik di Papua," katanya yang juga merupakan Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Cenderawasih ini.
Dia menambahkan pihaknya berharap konferensi APS I dapat memberikan manfaat dan kontribusi karena sudah ada UU Otsus dan Inpres percepatan pembangunan Papua namun kelihatannya belum berjalan maksimal.
"Konferensi APS I juga mendukung Presiden, Wakil Presiden, Kabinet dan Kementerian (Lembaga) guna memastikan semua kebijakan pemerintah harus terimplementasi, harus sampai juga dirasakan oleh masyarakat," ujarnya lagi.