Jayapura (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat mendatangkan 6.600 ton beras Vietnam guna menjaga kecukupan stok beras di wilayah kerjanya.
Kepala Bulog Papua dan Papua Barat Ahmad Mustari di Jayapura, Kamis, menjamin stok beras Bulog cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Papua.
“Kini stok kami ada 11 ribu ton dan itu belum termasuk dengan beras Vietnam sebanyak 6.600 ton,” katanya.
Menurut Mustari, meski kini beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengalami penyesuaian harga namun untuk stok semua aman.
“Kami menjamin ketersediaan stok beras Bulog sehingga diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Dia menjelaskan penyesuaian ini merupakan keputusan dari Badan Pangan Nasional (Bappenas) sehingga untuk harga Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi Rp13.500 dari sebelumnya berapa dari semula Rp11.800.
“Untuk itu pihaknya mengimbau kepada seluruh para pelaku usaha Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog di seluruh Tanah Papua agar memperhatikan harga tersebut serta jangan bermain dengan harga yang telah di tetapkan Pemerintah,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya melakukan pengawasan ketat kepada RPK Bulog jika ada yang bermain maka akan langsung dicabut izinnya karena telah meresahkan masyarakat.