Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyarankan agar pelaksanaan Shalat Idul Fitri di daerah rawan keamanan terutama gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dilaksanakan di dalam masjid atau di aula.
"Saya sudah menyarankan ke kapolres-kapolres yang berada di daerah rawan, agar berkoordinasi dengan tokoh agama dan ulama yang ada di daerahnya sehingga pelaksanaan Shalat Id dalam rangka Idul Fitri 1443 H dilaksanakan di masjid," kata Irjen Pol Fakhiri, di Jayapura, Minggu.
Dia membenarkan imbauan itu agar pelaksanaan Shalat Id berlangsung aman tanpa gangguan yang berarti, mengingat beberapa hari terakhir terjadi peningkatan gangguan keamanan yang dilakukan KKB.
Minggu (1/5) pagi. anggota TNI-Polri yang berjaga di sekitar gereja di Okbibab saat sedang melaksanakan ibadah, KKB melakukan penembakan terhadap personel TNI-Polri, kata Fakhiri.
Dia menjelaskan, akibat penyerangan itu dua anggota TNI-Polri terluka tembak dan kini sudah dirawat di rumah sakit yang ada di Jayapura.
"Saya sebagai orang asli Papua prihatin dengan insiden yang terjadi Minggu pagi saat anggota melakukan pengamanan terhadap masyarakat yang sedang beribadah, tiba-tiba ditembaki KKB hingga mengakibatkan dua orang terluka," ujar Fakhiri.
Fakhiri mengaku, ada enam kabupaten di Papua yang masuk kategori rawan gangguan KKB, di antaranya Kabupatan Puncak, Nduga, Intan Jaya, Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Yahukimo.
"Anggota diminta waspada dan tidak mudah terpancing dengan aksi yang dilakukan KKB, mengingat bila dilakukan tanpa perencanaan yang matang dapat menimbulkan kerugian baik itu jiwa maupun senjata api atau amunisi," ujar Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.