Jayapura (ANTARA) - Forum Dewan Adat Tabi menyatakan dukungan terhadap rencana Pemerintah pusat terkait pembentukan daerah otonom baru (DOB) di Provinsi Papua.
Ketua Asosiasi Kepala Daerah Seluruh Tanah Tabi Mathius Awoitauw, dalam keterangan pers yang diterima di Jayapura, Sabtu (7/5), mengatakan masyarakat adat Tabi setuju dengan rencana Pemerintah pusat terkait pembentukan DOB di Papua.
"Sebagai pemimpin daerah, kami mau semua masyarakat sejahtera sehingga ini harus diterima karena demi kesejahteraan masyarakat juga," kata Mathius.
Menurut dia, dengan adanya pembentukan DOB, maka seluruh roda pemerintahan akan dilakukan dengan memimpin wilayah tersebut sesuai kultur dan budaya masing-masing, bahkan pelayanan dapat menjangkau ke semua tempat yang terisolir.
"Seperti kami di wilayah Tabi tetap menjadi Provinsi Papua yang membawahi dua wilayah adat, yakni Tabi dan Saireri. Namun, yang terpenting adalah ke-Papua-an kami jangan sampai hilang atau terkikis karena adanya daerah otonomi baru," tambahnya.
Senada dengan Mathius, Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Kabupaten Sarmi Lukas Worone mengatakan pihaknya juga mendukung pembentukan DOB di Provinsi Papua
Menurut Lukas, DOB menjadi penting karena terkait dengan pemilihan hidup maupun pemerintahannya.
"Artinya, seorang pemimpin bisa memperhatikan masyarakat lokal dengan baik. Sudah lama kami ingin pemekaran, jadi kami tetap mendukung rencana Pemerintah pusat untuk DOB di Papua," ujarnya.
Berita Terkait

Objek wisata Biak Numfor dikelola dengan kearifan lokal Papua
Senin, 16 Mei 2022 17:12 Wib

Pemuda Adat Sarmi deklarasikan dukungan bagi situasi kamtibmas
Sabtu, 14 Mei 2022 17:37 Wib

DAB: Warga kampung adat Biak jaga kearifan lingkungan
Sabtu, 14 Mei 2022 11:56 Wib

Tokoh adat Papua harap tidak ada demo penolakan DOB
Senin, 9 Mei 2022 11:55 Wib

Dewan Adat Biak minta pemerintah membuka lapangan kerja anak OAP
Jumat, 6 Mei 2022 14:54 Wib

Babinsa di Biak bantu pihak adat selesaikan kasus asusila
Kamis, 5 Mei 2022 8:42 Wib

Pemuda Adat Papua minta Pemerintah mempercepat pemekaran
Kamis, 28 April 2022 19:44 Wib

Memaknai identitas adat perempuan Biak dari penggunaan "asis"
Selasa, 26 April 2022 14:52 Wib