Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua memotivasi petani sawah untuk terus mandiri dan menggunakan dana kampung untuk mewujudkan kemandirian itu.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Jayawijaya Hendri Tetelepta di Wamena, Rabu, mengatakan dalam kegiatan turun lapangan, misalnya pada saat panen padi perdana di Distrik Musaftak, pihaknya mendorong masyarakat agar terus giat berproduksi.
"Misalnya permintaan irigasi yang mereka sampaikan, ini bukan kewenangan kami, tetapi usulan itu menjadi masukan untuk nanti dikoordinasikan dengan dinas pekerjaan umum. Kami mengharapkan juga kiranya bisa digunakan dana kampung," katanya.
Dalam kunjungan itu juga petani sawah mengharapkan pemerintah memberikan bantuan pendamping sebab menanam padi bukanlah tradisi masyarakat di Jayawijaya.
Namun karena keterbatasan tenaga, dinas meminta masyarakat mengusulkan pendamping dari distrik tersebut untuk ditetapkan melalui surat keputusan (SK).
Hendri mengatakan hingga kini pihaknya hanya memiliki 14 penyuluh pertanian yang harus bekerja untuk 40 distrik di Jayawijaya.
"Sementara penyuluh ASN hanya 35 orang yang harus bekerja pada 328 kampung. Penyuluh dari kementerian menjadi persoalan kami, karena tidak mau diatur oleh dinas," katanya.
Panen padi perdana yang berlangsung di atas lahan seluas 32 hektare ini merupakan hasil kerjasama pengembangan masyarakat dua desa yaitu Pumasili dan Elabukama.
Pada kunjungan itu pemerintah juga memberikan bantuan peralatan pertanian seperti sekop, parang, sabit dan linggis.