Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom, Provinsi Papua, berharap program food estate pertanian jagung bisa segera terlaksana di kompleks eks sawit Kampung Suskun, Arso Timur, Kabupaten Keerom.
Bupati Keerom Piter Gusbager di Jayapura, Sabtu, mengatakan secara umum masyarakat di kabupaten Keerom sangat mendukung program tersebut karena akan berdampak positif bagi perekonomian petani.
"Terutama yang selama ini hanya bergantung pada kebun sawit yang sudah tidak produktif," katanya.
Menurut Piter, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satuan Kerja (Satker) dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi agar bisa dilaksanakan untuk percepatan program food estate.
"Mulai dari tahapan pembersihan lahan hingga proses penanaman, yang nantinya akan melibatkan masyarakat lokal setempat," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah pusat bisa segera menerbitkan payung hukum yang kuat bisa menjamin keberlanjutan pelaksanaan program ketahanan pangan pertanian jagung di kabupaten Keerom.
"Kami akan tindaklanjut dengan melakukan komunikasi dengan satker yang ada di daerah, misalnya BWS terutama dalam hal finalisasi timeline, karena dari arahan presiden terkait dengan 20 ribu hektare untuk lahan jagung ini perlu ditetapkan," katanya.
Menurut dia, harus ada koordinasi lanjutan untuk pembukaan lahan tersebut, mengingat sampai pada hari ini, kesiapan Pemkab di lapangan sudah 90 persen dan menjadi tanggung jawab bersama.
"Level teknis sudah berjalan, lalu pada level regulasi dan kebijakan yang harus di kawal oleh Kemenko terkait. Kami harapkan pada level regulasi ada semacam Perpres, yang mengatakan Keerom masuk pada kawasan strategis," ujarnya.
Sebelumnya telah dilakukan kunjungan kerja dari Asisten Deputi Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan pada Kemenko Maritim dan Investasi Sugeng Harmono di Kabupaten Keerom terkait rencana food estate tersebut, Kamis (2/6).