Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom, Provinsi Papua berkomitmen untuk memfasilitasi keterampilan pelatihan pertukangan bagi warga binaan Lapas Kelas I A Jayapura, guna menjadi bekal hidup sesudah bebas dari masa hukumannya.
Bupati Keerom Piter Gusbager saat kunjungan ke Lapas Kelas I A Jayapura di Sentani, Jumat, mengatakan program pelatihan bagi warga binaan ini diberikan mengingat ada 61 warganya yang sedang menjalani masa hukuman di Lapas Kelas IA Jayapura.
"Hari ini saya baru tiba dari Jakarta, segera akan saya kirimkan peralatan pertukangan untuk menunjang warga binaan, dengan harapan bahwa setelah mereka bebas ada keterampilan yang dimiliki untuk kembali ditengah masyarakat," katanya
Menurut Piter, program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran dan resiko residivis, dan sebuah komitmen besar yakni generasi Keerom bebas narkoba.
"Pelatihan keterampilan ini akan menjadi investasi bagi anak-anak kita, agar mereka memiliki masa depan lebih baik, kami ingin mereka kembali ke masyarakat dengan keahlian yang produktif," ujarnya.
Dia menjelaskan dirinya akan menyiapkan tenaga tukang ahli untuk membimbing para warga binaan untuk membuat furniture, melatih teknik pengolahan kayu, serta pemasaran produk yang dihasilkan.
"Selain pelatihan pertukangan, para warga binaan juga akan dibekali dengan manajemen keuangan dasar untuk mendorong jiwa kewirausahaan setelah bebas dari lapas ini," katanya lagi.
Dia menambahkan dirinya mendapatkan data dari Kepala Lapas Kelas IA Jayapura Jimreves bahwa total keseluruhan warga binaan disini sebanyak 566 orang, dan khusus yang berasal dari Kabupaten Keerom yakni 61 orang.
"Ada 566 orang warga binaan di Lapas Kelas IA Jayapura yang datang dari berbagai daerah di Papua, khusus untuk Kabupaten Keerom ada 61 orang, mereka semua harus dibekali keterampilan hidup agar ketika bebas, mereka kembali hidup normal dan produktif, serta tidak lagi terjerat pada hal serupa lagi," ujarnya.