Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengimbau pengecer tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagaimana yang dilakukan beberapa pedagang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya Lukas Kossay ketika dihubungi, Rabu, mengakui terjadi kenaikan BBM di tingkat pengecer dan telah dilakukan pemantauan langsung ke lapangan.
"Kalau BBM industri kami sudah batasi dari Rp18.000 hingga Rp23.000 per liter, jadi tidak boleh lewat dari harga itu. Kalau lewat kami akan menegur dan menyita penjualan," katanya.
Sebelumnya BBM jenis pertalian dan bensin di pengecer mengalami kenaikan dari Rp15.000 menjadi Rp30.000 per liter.
Kenaikan harga BBM itu merupakan imbas dari kenaikan yang terjadi di Pertamina Pusat.
"Ini memang dari Pertamina Pusat langsung yang naik sekarang, sehingga akibat dari naik itu penjualan eceran ikut berpengaruh," katanya.
Kenaikan harga juga terjadi pada BBM jenis pertalite dan dextalite.
"Sedangkan untuk distribusi dari Jayapura ke Wamena tidak ada kendala sama sekali, semua berjalan aman," katanya.
Kenaikan harga BBM itu diyakini ikut memicu kenaikan harga beberapa komoditi seperti tepung, telur, tomat dan cabai.
Berita Terkait
Bandar Udara Wamena
Kamis, 26 September 2024 13:29
Polres Jayawijaya tetapkan tersangka pembakaran kantor KPU Papua Pegunungan
Rabu, 21 Agustus 2024 12:47
Pj Gubernur: Ikut Inacraft bagian perkenalan budaya Papua Pegunungan
Jumat, 1 Maret 2024 17:13
Pemkab Jayawijaya raih penghargaan MCP 2023
Senin, 20 November 2023 14:42
SMKN Lima-Jayawijaya Dirgantara bekerja sama tingkatkan kompetensi siswa
Senin, 20 November 2023 13:22
Bupati Banua: pemda beli hasil pertanian perkuat pangan lokal
Sabtu, 7 Oktober 2023 16:54
Pemkab Jayawijaya penuhi kebutuhan listrik di Pugima
Jumat, 6 Oktober 2023 12:58
Pemkab Jayawijaya masih tunggu tindak lanjut pembangunan rumah sakit vertikal
Senin, 25 September 2023 16:30