Upacara bendera diikuti 830 pelajar dan 53 guru itu dilaksanakan setelah sempat dipalang selama sembilan bulan hingga orang tua dan para pelajar melakukan aksi Rabu (31/8) saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kabupaten Jayapura.
Sembiring usai memimpin upacara berharap dengan palang dibuka maka aktivitas belajar dan mengajar dapat berlangsung tanpa gangguan. "Belajar dengan sungguh-sungguh hingga tercapai cita-cita kalian," kata dia.
Tidak ada lagi pemalangan setelah ada bantuan sebesar Rp 3 miliar dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, untuk membayar uang sewa hingga 2023 yang sudah diterima ahli waris Isak Ondi.
"Penyerahan uang sewa telah dilakukan sehingga ahli waris membuka kembali palang jalan dengan cara membuka kembali gembok yang dikunci," kata Sembiring.
Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sentani Bidang Mutu dan Data Saing, Riyanto, mengaku sejak dipalang sembilan bulan yang lalu para pelajar terpaksa sekolah di dua tempat yang berbeda yakni SD Abe Ale I dan SD Abe Ale II, dan SD Marthen Luther namun bagi pelajar kelas viii dan kelas ix ditempatkan di SD Kemiri.
"Dengan dibayarkannya uang sewa maka diharapkan kegiatan belajar mengajar kembali normal," kata Riyanto.
Rina, orangtua murid yang berdemo saat kunjungan kerja Presiden Jokowi mengaku senang dan bahagia karena anaknya beserta tema-temannya kembali bersekolah di SMPN1.
Rina, orangtua murid yang berdemo saat kunjungan kerja Presiden Jokowi mengaku senang dan bahagia karena anaknya beserta tema-temannya kembali bersekolah di SMPN1.
"Puji syukur dan terima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang langsung menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan anak-anak bisa kembali belajar di sekolahnya, " kata Rina, yang mengaku anak keduanya yang bersekolah di SMP Negeri 1 Sentani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komandan Korem 172/PWY pimpin upacara bendera di SMP Negeri 1 Sentani