Papua Muda Inspiratif berharap bimbingan teknis wira usaha baru industri kecil dan menengah (IKM) dapat meningkatkan kompetensi para pegiat usaha batik sehingga mampu melestarikan motif-motif budaya di Kota Jayapura, Papua.
Project Manager Sosial Budaya Papua Muda Inspiratif Efra Ramandey kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan kegiatan yang dilaksanakan selama lima hari tersebut diikuti enam kelompok di mana setiap kelompok akan diajarkan teknik membatik yang baik.
"Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara kami dan Kementerian Perindustrian yang tujuannya agar para pegiat batik dapat berkreasi dan berinovasi dalam menghadirkan motif batik Papua, khususnya Kota Jayapura," katanya.
Menurut Efra, selain itu melalui bimtek para pembatik juga akan diberikan sertifikat agar dapat melatih para kelompok lain tentang cara membatik yang baik dan benar.
"Kami memilih enam kelompok ini, karena para pegiat batik yang berkontribusi secara berkelanjutan untuk kemajuan dunia batik di Kota Jayapura," ujarnya.
Dia berharap ke depan para pegiat batik juga berani untuk memberikan kepastian hukum atas motif-motif yang sudah dibuat agar tidak ditiru oleh orang luar.
"Kami juga memberikan materi prosedur pendaftaran hak paten merek dagang dari motif tersebut ke dalam Hak Kekayaan Intelektual," katanya lagi.
Dia menambahkan dalam mengembangkan industri batik di Papua dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi pihak-pihak terkait baik dari swasta dan pemerintah terutama masyarakat sendiri agar batik Papua dapat lebih dikenal dan mendunia.
Bimtek WUB IKM Batik berbasis kompetensi pembuatan kain batik cap dan pewarna batik diikuti 15 orang yang dilaksanakan hingga 23 September 2022, bertempat salah satu hotel di Kota Jayapura, Papua, mulai Senin.
Bimtek WUB IKM Batik berbasis kompetensi pembuatan kain batik cap dan pewarna batik diikuti 15 orang yang dilaksanakan hingga 23 September 2022, bertempat salah satu hotel di Kota Jayapura, Papua, mulai Senin.