Biak (ANTARA) - Program pembangunan kawasan pelabuhan perikanan nusantara terintegrasi di Kabupaten Biak Numfor, Papua, sudah masuk buku biru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) periode 2022-2024.
"Sampai sekarang kami masih menunggu kelanjutan rencana pembangunan pelabuhan perikanan nusantara di Biak," ujar Sekretaris Dinas Perikanan Biak Yohanis Msiren di Biak, Papua, Rabu.
Ia mengakui, sesuai rencana pembangunan pelabuhan perikanan nusantara di Biak akan dibiayai pemerintah pusat lewat KKP.
Msiren menyebutkan jika rencana pembangunan pelabuhan perikanan Nusantara terwujud, maka akan berdampak terhadap perekonomian daerah Biak.
"Keberadaan pelabuhan perikanan nusantara ini juga bisa menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat Biak Numfor," ujarnya.
Dia berharap masyarakat Biak Numfor dapat mendukung program strategis nasional pembangunan pelabuhan perikanan nusantara tersebut.
"Apalagi Biak punya sektor unggulan perikanan sehingga keberadaan pelabuhan perikanan dapat meningkatkan kebutuhan masyarakat nelayan," harapnya.
Sebelumnya, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap mengajak masyarakat Biak Numfor untuk mendukung program strategis nasional di daerah guna memberikan dampak perekonomian warga.
Bupati mengakui proyek strategis nasional yang disiapkan pemerintah lewat Kementerian KKP menjadi program prioritas daerah yang dapat mendatangkan devisa bagi negara.
Diperkirakan pembangunan pelabuhan perikanan nusantara yang akan dibangun di Biak akan mendatangkan investasi ke daerah mencapai ratusan miliar rupiah.
Kabupaten Biak Numfor sudah ditetapkan KKP menjadi Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) dengan didukung fasilitas gudang beku ikan terintegrasi dengan kapasitas sebesar 200 ton.
Pelabuhan perikanan nusantara di Biak sangat strategis karena letak Biak berada di kawasan kepulauan Pasifik.
Potensi sektor perikanan di Kabupaten Biak Numfor dengan jenis ikan tuna (yellow fin) terbaik kualitas ekspor.