Jayapura (ANTARA) -
Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Papua Maluku menyebutkan, pihaknya menjamin ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bumi Cenderawasih.
"Kalau kami proyeksikan sampai dengan akhir tahun, kebutuhan BBM sangat cukup untuk wilayah Papua," ujar Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, I Ketut Permadi Aryakuumara kepada Antara di Jayapura, Kamis.
Ketut mengungkapkan bahwa untuk ketahanan stok semua untuk produk BBM di depot Jayapura terhitung hari ini, masih berada pada angka 10,5 hari aman.
Namun, masih menurut dia, dalam jangka waktu dekat ini akan ada tambahan tanker dalam perjalanan sehingga yang dijadwalkan bakal tiba pada 11 Oktober 2022.
Tambahan tanker yang sedang dalam perjalanan tersebut, lanjutnya, berasal dari terminal Integrated Wayame di Ambon.
Menurut Ketut, realisasi kuota BBM subsidi sampai dengan akhir September, untuk solar baru 72 persen sedangkan pertalite 73 persen dari kuota Provinsi Papua.
Dia menjelaskan dengan kondisi BBM terkini masyarakat tidak perlu panik atau khawatir namun ada satu hal yang menjadi perhatian bersama dimana program subsidi tepat sasaran harus berjalan baik.
"Untuk itu, kami harap masyarakat dengan pemerintah setempat bersama mengawasi Program subsidi tepat sasaran sehingga penggunaannya digunakan oleh masyarakat yang berhak mendapatkan alokasi subsidi tersebut, " katanya.
Dia menambahkan untuk BBM bersubsidi, Pertamina mengikuti harga pasar sehingga per awal Oktober dilakukan penurunan harga pertamax di SBPU dari sebelumnya Rp14.850 menjadi Rp14.200 per liter.
"Ada penurunan cukup besar di awal bulan, namun untuk produk dexlite mengikuti harga pasar dimana terjadi kenaikan dari sebelumnya Rp17.450 menjadi Rp18.100. Tentu akan kami evaluasi terus harganya perkembangan minyak dunia," ujar Ketut.