Jayapura (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Papua berharap wisata berbasis lingkungan bisa terus dikembangkan dengan mendapatkan bimbingan dari pemerintah kepada masyarakat lokal, agar potensi budaya tidak akan pudar atau hilang ke depannya.
Ketua Asita Papua Iwanta Parangin-Angin, di Jayapura, Minggu, mengatakan wisata di Papua memang masih berbasis lingkungan hanya saja belum adanya bimbingan dalam menjaga kelestariannya, seperti potensi alam, budaya serta pengembangan kreativitas manusia.
“Hanya saja kekurangannya di Papua, khususnya potensi kreativitas masih kurangnya keterlibatan masyarakat lokal yang ikut adil dalam pengelolaan wisata tersebut,” katanya pula.
Menurut Iwanta, seharusnya bagaimana cara kolaborasi antara pemerintah dengan pemilik ulayat (pengelola tempat) dan stakeholder terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata, sehingga potensi-potensi yang ada bisa lebih maksimal dikembangkan tanpa menurunkan kualitas lingkungan yang dapat mengancam kelestarian lingkungan itu sendiri.
“Papua sudah ada wisata berbasis lingkungan, seperti alam dan budaya pada umumnya yang mana terletak di daerah pegunungan dan respons wisatawan asing sangat senang terutama potensi budayanya,” ujarnya.
Dia menjelaskan memang ada bimbingan dari pemerintah kepada masyarakat lokal di beberapa wilayah, namun hal tersebut seperti masih kurang sekali, seperti contoh tahun ini ada beberapa kali namun tidak dilakukan secara terus-menerus.
Asisten Bidang Umum Setda Papua Derek Hegemur mengatakan Papua masih sangat berpotensi untuk mengembangkan wisata berbasis lingkungan, tinggal bagaimana pemerintah dan masyarakat berkolaborasi dalam memelihara lingkungan dan sumber daya alam yang sudah ada.
“Tentu pariwisata menjadi satu perhatian kami, karena Papua masih memiliki peluang untuk mengembangkan wisata lingkungan untuk masa depan,” katanya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Asita Papua berharap wisata berbasis lingkungan dibimbing pemerintah