Jayapura (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Provinsi Papua memberikan apresiasi kepada Bank Dunia atas dukungan terhadap penanganan stunting anak di "Bumi Cenderawasih" --sebutan untuk Papua.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Robby Kayame di Jayapura, Rabu, mengatakan upaya menurunkan stunting di daerah itu membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak secara lintas sektor.
"Pada Senin (21/2) kami bersama Pelaksana Harian Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun kedatangan rombongan dari World Bank (Bank Dunia) dan membahas beberapa program, salah satunya tentang stunting," katanya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting Papua naik dari 29,5 menjadi 34,6 persen.
"Pemerintah Provinsi Papua sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Papua, namun peran terbesar ada di pemerintah kabupaten dan kota," ujarnya.
Dia menjelaskan kerja sama lintas sektoral itu untuk menurunkan stunting pada 2023 itu, baik tingkat kabupaten maupun kota, di provinsi tersebut.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparay mengatakan kenaikan angka stunting 5,1 poin di daerah setepat berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) itu, perlu perhatian khusus pemerintah daerah.
“Kenaikan tersebut dikarenakan adanya 19 kabupaten di empat provinsi yang angka prevalensi turun dibandingan tahun 2021 lalu,” katanya.