Biak (ANTARA) - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Papua Yan P Mandenas meminta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk menata rute penerbangan langsung dari Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak tujuan Jakarta, Biak-Jepang, dan Biak-Papua Nugini.
"Bila perlu rute Biak-Bali-Honolulu Hawai difungsikan kembali, sehingga menopang kegiatan ekspor hasil perikanan Biak," kata anggota Komisi I DPR RI Yan Mandenas, di Biak, Sabtu.
Yan mengatakan, selama ini rute penerbangan dari Bandara Biak tujuan Jakarta harus transit tiga hingga empat jam di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, sehingga memperlambat urusan penumpang karena harus menunggu penerbangan.
Ia mengatakan, jika ada penerbangan langsung Biak-Jakarta akan sangat mengurangi waktu tunggu penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Bahkan dengan penerbangan langsung, waktu tiba di Bandara Soekarno-Hatta lebih cepat dari waktu keberangkatan biasanya.
"Mengingat Biak merupakan bandara internasional yang pernah melayani rute Biak-Honolulu dan Hawai. Ya, ini perlu diaktifkan kembali supaya ekonomi masyarakat di Biak bisa lebih bergairah," kata anggota DPR RI putra asli Papua itu lagi.
Yan menyakini jika rute penerbangan internasional diaktifkan lagi dari Bandara Frans Kaisiepo mempercepat pembangunan di Papua, karena Biak menjadi pintu masuk ke kawasan Papua, Manokwari Papua Barat dan Papua Tengah, dan Papua Pegunungan hingga Papua Selatan.
Sebagai wakil rakyat di Papua, menurut Yan, dirinya terus menyuarakan aspirasi dari masyarakat di Kabupaten Biak Numfor, Supiori, Yapen Kepulauan dan Kabupaten Waropen.
"Saya akan bicarakan lagi dengan Kementerian Perhubungan untuk bisa memperhatikan aspirasi masyarakat Biak Numfor untuk pengaktifan kembali Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak," ujar politisi asli orang Papua itu lagi.
Hingga Sabtu, aktivitas layanan Bandara Frans Kaisiepo hanya melayani rute dalam negeri, yakni Biak-Jayapura, Biak-Makassar dan Jakarta dilayani maskapai penerbangan Lion Air dan Sriwijaya Air serta penerbangan Biak-Serui Trigana Air, dan rute Bisk-Pulau Numfor oleh Susi Air.
Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak merupakan bandara terpanjang di Papua dengan panjang landasan 3.571 meter atau 3,5 km yang bisa didarati pesawat Airbus dan Boeing 787 hingga pesawat kargo Antonov.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota DPR RI minta Menhub buka rute penerbangan langsung dari Biak