Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung penerapan merdeka belajar pada sekolah-sekolah, dengan begitu anak-anak diharapkan bisa berkreasi dan berinovasi di lingkungan sekitar.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Chistian Sohilait di Jayapura, Selasa, mengatakan, penerapan program merdeka belajar pada sekolah di Bumi Cenderawasih itu belum efektif, di mana terdapat beberapa kendala.
“Jadi penerapan merdeka belajar semua mempunyai peran baik dari kami pemerintah, masyarakat dan instansi terkait, agar pelaksanaan program tersebut dapat berjalan maksimal,” katanya.
Menurut Chistian, untuk peran paling besar ada di siswa, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Namun para guru tidak bisa menjadi fasilitator jika tidak ada kelengkapannya.
“Sehingga pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama menyiapkan wadah untuk praktek seperti menyiapkan lahan kegiatannya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dengan tema Hardiknas 2023, yakni "Merdeka Belajar" ada empat hal yang perlu ditekankan.
"Pertama kami memberikan kebebasan yang luas bagi tenaga pendidik dan siswa untuk berkreasi, kedua dalam merdeka belajar penilaian akan dilihat dari proses belajar, ketiga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh guru dengan metode pembelajaran yang kreatif dan keempat kebebasan siswa menggunakan semua media yang ada di lingkungan sekitar, jadi bahan ajar," katanya.
Dia menambahkan, dengan berkolaborasi bersama maka dunia pendidikan di Papua akan maju,
“Ke depan permasalahan tersebut akan menjadi pembahasan yang penting bagi kami, sehingga pendidikan di Papua bisa lebih baik lagi,” ujarnya.