Memang betul penutur bahasa terbanyak di Tanah Papua adalah bahasa Dani dan Biak, karena untuk bahasa Biak yang merupakan terbanyak kedua itu dituturkan mulai dari Pulau Biak, Kepulauan Yapen dan Waropen hingga ke selatan di Raja Ampat.
Sedangkan bahasa Dani ditemukan di wilayah lembah di Kabupaten Jayawijaya hingga ke Kabupaten Puncak, kata Antropolog Uncen Fredrik Sokoy kepada ANTARA, Senin.
Diakui, terungkapnya kedua bahasa sebagai penutur terbanyak berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Summer Institut of Linguistik (SIL) beberapa tahun yang lalu.
Saat ini di Tanah Papua tercatat 276 kelompok etnik dimana 60 persen diantaranya berada di Jayapura yang digunakan hingga ke perbatasan Papua Nugini (PNG) .
Walaupun kelompok etnik mencapai 276 kelompok namun dengan perkembangan zaman dikhawatirkan penuturnya akan hilang.
"Saya pernah menanyakan alasan pemilihan disertasi kepada salah satu mahasiswa yang meneliti penutur bahasa di wilayah Enggros-Tobati karena terungkap penuturnya makin sedikit yang kemudian dijelaskan alasannya adalah kaget karena masyarakat lebih memilih berbahasa Indonesia sehingga si mahasiswa yang juga berprofesi sebagai guru muatan lokal itu merasa bingung saat mau mengajar karena semua berbahasa Indonesia, " kata Sokoy.
Dosen Fisip Uncen itu berharap masyarakat lebih sering menggunakan bahasa daerah saat bersama sanak keluarganya agar bahasa tersebut tidak hilang.
"Mari kita tetap gunakan bahasa daerah agar tidak punah, " harap Fredrik Sokoy.